Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah meluncurkan sistem tiket elektronik pada 2013 lalu, hari ini PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) membuat terobosan baru dalam transaksi perjalanan kereta rel listrik (KRL). Inovasi tersebut yakni tiket elektronik kini disematkan dalam telepon seluler (ponsel) serta gelang (
wristband) yang dipastikan akan semakin mempermudah para KRL mania naik-turun moda transportasi favoritnya tersebut.
Dalam melakukan pengembangan teknologi ponsel dan gelang sebagai tiket elektronik ini KCJ menggandeng perusahaan elektronik raksasa asal Jepang Sony FeliCa yang dikenal sebagai perusahaan pembuat tiket elektronik transportasi, kartu identitas, dan uang elektronik di Jepang dan sejumlah negara lainnya.
Direktur Utama KCJ Tri Handoyo menjelaskan ponsel dan gelang dapat diaplikasikan sama seperti kartu elektronik sebelumnya yakni hanya dengan sekali sentuh (
tap in) di gate elektronik di setiap stasiun KRL Jabodetabek. Khusus untuk teknologi ponsel, nantinya setelah pengguna melakukan
tap in, maka secara otomatis akan mengirimkan notifikasi ke ponsel pengguna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga berguna kalau ada anak pakai kartu nanti kasih notifikasi ke ponsel orang tuanya, sehingga ketahuan anak tersebut sudah masuk stasiun mana. Jadi bapak-bapak yang punya selingkuhan lebih baik tidak usah pakai kartu kita," gurau Tri saat meresmikan produk baru tersebut di Stasiun Juanda, Jakarta, Selasa (3/2).
Untuk aplikasi ponsel saat ini hanya tersedia di
platform Android. PT Indosat Tbk pun menjadi operator pertama yang bekerjasama dengan KCJ dalam mengembangkan
chip untuk keperluan tiket elektronik gaya baru tersebut. Nantinya penumpang yang memiliki kartu sim Indosat akan mempunyai multi fungsi
chip sebagai operator telepon dan sebagai tiket elektronik.
Sementara untuk gelang sendiri mulai hari ini sudah bisa digunakan di seluruh stasiun KRL Jabodetabek, sedangkan aplikasi menggunakan ponsel harus menunggu hingga Juli 2015. Selama bulan Februari, KCJ akan membagikan produk gelang tiket elektronik secara gratis namun penumpang tetap harus melakukan isi ulang saldo (
top up) di loket penjualan di stasiun.
Saat ini KRL Jabodetabek memiliki jumlah transaksi tiket elektronik tertinggi untuk jasa transportasi di Indonesia. Pengembangan ini dilakukan KCJ guna mengejar target melayani 1,2 juta penumpang per hari pada 2019. Hingga tahun 2014, KCJ telah membeli 664 unit KRL dan menambah 757 perjalanan KRL untuk melayani jumlah penumpang yang terus bertambah.
(gen)