Pemerintah Pasang Target Lelang Sukuk Global US$ 1,5 Miliar

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Selasa, 03 Feb 2015 15:36 WIB
Pemerintah berharap bisa kembali mengulang sukses penerbitan sukuk global seperti pada 2014 yang mencapai US$ 1,5 miliar.
Scenaider Siahaan, Direktur Strategi dan Portofolio Utang DJPU berharap bisa kembali mengulang sukses penerbitan sukuk global seperti pada 2014 yang mencapai US$ 1,5 miliar. (CNN Indonesia/Agust Supriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melihat permintaan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk menurun mengikuti tren harga minyak dunia yang merosot. Kendati pasarnya lesu, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) tetap menjadwalkan lelang sukuk global pada kuartal I 2015, dengan target pembiayaan minimal US$ 1,5 miliar.

"Kami tidak pasang target berapa, tapi minimal sama dengan (penerbitan sukuk global) tahun lalu atau sedikit di atasnya," ujar Scenaider Siahaan, Direktur Strategi dan Portofolio Utang DJPU, kepada CNN Indonesia, Selasa (3/2).

Sebagai informasi, pada September 2014 pemerintah menerbitkan sukuk berdenominasi dolar AS sebesar US$ 1,5 miliar dengan tenor 10 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sceneider memperkirakan antusias investor terhadap sukuk global tidak akan sebesar tahun lalu. Pasalnya, mayoritas investor sukuk berasal dari negara-negara penghasil minyak yang saat ini sedang terpukul oleh kejatuhan harga emas hitam tersebut.

"Tapi kami berharap permintaan sukuk global bisa separuh dari penawaran global bond yang masuk," tuturnya.

Awal Januari lalu, lelang global bond pemerintah kebanjiran penawaran sebesar US$ 19,3 miliar. Namun, yang dimenangkan pemerintah pada lelang tersebut hanya US$ 4 miliar.

"Kami sedang coba cari alternatif pasar ke negara-negara yang menerapkan QE (quantitative easing) seperti Eropa dan AS," katanya.  

Menurut Scenaider, pihaknya sedang mempersiapkan dokumen penerbitan sukuk global untuk bisa dilelang pada kuartal I tahun ini. Untuk tanggal pasti lelang masih menunggu perkembangan pasar berdasarkan laporan joint lead manager.

"Karena perlu road show juga ke sejumlah negara untuk tes pasar. Tapi kami upayakan kuartal I," katanya.
 
Triwulan pertama 2014 dipilih, lanjut Sceneider karena mempertimbangkan rencana normalisasi kebijakan moneter AS. Bank Sentral AS atau The Federal Reserve diprediksi baru akan menaikan suku bunga acuannya selepas April 2014. (ags/ags)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER