Jakarta, CNN Indonesia -- Hujan deras dan banjir yang menggenangi sebagian besar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada hari ini, Senin (9/2) mulai mengganggu distribusi dan transaksi perdagangan di sejumlah pusat perbelanjaan. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mencatat sekitar 13 ribu outlet ritel di wilayah Jabodetabek berpotensi merugi karena sepi pengunjung.
"Berdasarkan informasi 49 titik di Jakarta dan Tangerang terendam banjir artinya jalur distribusi di sejumlah wilayah terisolir sehingga ritel-ritel di wilayah tersebut kemungkinan tidak mendapatkan omset harian," ujar Wakil Ketua Umum Aprindo Tutum Rahanta kepada CNN Indonesia, Senin (9/2).
Menurut Tutum, jumlah anggota Aprindo saat ini sebanyak 110 perusahaan, yang menguasai 26 ribu outlet di seluruh Indonesia. Sesuai dengan distribusi ekonomi nasional, sekitar 40 persen hingga 50 persen anggota Aprindo menjalankan bisnisnya di wilayah Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pasti pusat perbelanjaan akan sepi pengunjung karena pelanggan memilih untuk diam di rumah, tetapi begitu hujan reda pasti mereka kembali belanja," jelasnya.
Selain sepi pengunjung, kata Tutum, hujan dan banjir juga berpotensi memutus aliran listrik di sejumlah wilayah Jabodetabek. Untuk bisnis ritel yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan dipastikan tidak terlalu terpengaruh pemadaman listrik karena sudah memiliki generator diesel.
"Tapi untuk ritel yang berdiri sendiri atau stanby alone ini yang bakal terganggu kalau listrik padam," jelasnya.
Biasanya, jelas Tutum, pengusaha ritel mememiliki ketersediaan barang untuk tiga hingga tujuh hari penjualan. Karenanya, ketika hujan dan banjir menghambat penjualan, maka pebisnis ritel akan mengalihkan distribusi ke toko-toko penjualan terdekat untuk menghabiskan stok.
"kalau (hujan dan banjir) cuma sehari tidak akan menganggu harga jual, kecuali kalau itu berkepanjangan," tuturnya.
Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai pedagang ritel dan pengusaha di pusat-pusat perbelanjaan yang pasti akan merasakan dampak hebat dari banjir. Namun, jika banjir hanya berlangsu sehari, kemungkinan tidak akan memukul terlalu kuat.
"Yang pasti mall-mall akan turun drastis pengunjungnya," ujarnya.
Bantuan PemerintahTutum Rahanta menjelaskan ada dua jenis masyarakat perkotaan, yakni yang mempunyai daya beli dan sebaliknya. Seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Asprindo menghimbau pemerintah untuk mengulurkan bantuan bagi kedua kelompok masyarakat tersebut untuk bisa mengakses bahan-bahan kebutuhan pokok.
"Untuk yang tidak punya kemampaun untuk membeli, maka pemerintah harus membantu mereka dengan memberikan bantuan logistik. Sementara buat yang masih punya kemampuan beli, pemerintah cukup sediakan perahu karet dan bus-bus tinggi untuk membuka akses mereka ke pusat perbelanjaan," tuturnya.
(ags/ags)