Jakarta, CNN Indonesia -- Bank asal Negeri Ginseng, KEB Hana Bank, menargetkan pencairan kredit di Indonesia sebesar Rp 22 triliun pada tahun ini, tumbuh 46 persen dibandingkan dengan prognosa 2014 yang sebesar Rp 15,06 triliun.
Lee Hwa Soo, Chief Financial Officer KEB Hana Bank, memaparkan penyaluran kredit terbesar pada tahun lalu ke korporasi, yakni mencapai 51 persen. Kemudian disusul sektor komersial sebesar 36 persen, dan usaha kecil dan menengah (UKM) 13 persen.
“Kredit korporasi mengalami peningkatan setelah Korea Exchange Bank (KEB) melakukan merger dengan Hana Bank pada 2013,” ujarnya di Jakarta, Rabu (11/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soo menjelaskan pada 2013 porsi kredit korporasi Hana Bank sebesar 72 persen berasal dari pihak lokal, dan sisanya 28 persen dari Korea Selatan. Sementara itu, perolehan dana kredit KEB pada 2013 seluruhnya berasal dari Korea Selatan.
“Untuk total aset, kami menargetkan pada 2015 mampu mencapai Rp 30 triliun, naik 36,33 persen dari total aset 2014 sebesar Rp 22 triliun,” tuturnya.
Sementara itu, lanjut Soo, total deposito KEB Hana Bank pada 2015 ditargetkan mencapai Rp 18 triliun, menanjak 50 persen dari capaian 2014 yang sebesar Rp 11,99 triliun. Lebih lanjut, laba bersih setelah pajak ditargetkan mencapai Rp 430 miliar, meningkat 42,86 persen dari perolehan 2014 sebesar Rp 301 miliar.
Dari sisi kepemilikan, 49,9 persen saham KEB Hana Bank dimiliki oleh KEB, dan 37,3 persen dikuasai oleh Hana Bank. Sisanya, 9,9 persen dipegang oleh International Finance Corporation (IFC), dan 2,9 persen dipegang oleh korporasi dan individu.
Sebagai informasi, KEB Hana Bank pada saat ini memiliki 60 kantor cabang dan 200 anjungan tunai mandiri (ATM) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia pada Januari 2015.
(ags/ags)