Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia menyatakan keprihatinan atas penundaan reformasi struktural Dana Moneter Internasional (IMF) pada pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara anggota G20 di Istanbul, Turki. G20 menyikapinya dengan mendesak Amerika Serikat untuk segera meratifikasi komitmen reformasi IMF tahun 2010 tersebut.
Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro dan Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo menjadi perwakilan Indonesia yang menunjukan keprihatinan tersebut.
"Indonesia telah menyatakan keprihatinan mendalam terkait terus tertundanya implementasi reformasi tata kelola dan penambahan kuota IMF ini, mengingat agenda ini telah disepakati sejak tahun 2010," ujar Menkeu seperti dikutip dari laman Kemenkeu pada Kamis (12/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Indonesia, jelas Bambang, implementasi reformasi IMF penting karena akan meningkatkan peran dan suara dari banyak negara berkembang. Dengan demikian diharapkan tata kelola pengawasan ekonomi global lebih transparan dan lebih banyak memperhatikan sudut pandang dan kepentingan negara berkembang.
Sikap Indonesia tersebut merupakan bagian dari keprihatinan secara umum negara-negara G20. Terkait hal ini, menteri keuangan dan bank sentral G20 menyepakati pencarian alternatif kebijakan untuk menyelesaikan agenda reformasi IMF yang tertunda lama ini, termasuk kemungkinan melakukan kesepakatan interim untuk mengatasi status quo yang terjadi saat ini.
(ags/ags)