Kinerja Memburuk, Laba Bersih BII Anjlok 54,8 Persen

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 12 Feb 2015 13:38 WIB
Kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) PT Bank International Indonesia pada 2014 mencapai Rp 1,27 triliun atau meningkat 232 persen.
Presiden Direktur PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Taswin Zakaria (kanan) didampingi Komisaris BII Umar Juoro (kiri) secara simbolis meresmikan dimulainya program konservasi lingkungan di Tasikmalaya, Jawa Barat. (Antara Foto/HO)
Jakarta, CNN Indonesia -- Laba bersih PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) anjlok 54,8 persen pada 2014 menyusul melonjaknya beban provisi akibat kenaikan kredit macet dan pertumbuhan beban bunga yang melebihi pendapatan bunga. Tercatat laba bersih perseroan pada tahun lalu sebesar Rp 698,5 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan perolehan 2013 yang mencapai Rp 1,54 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan pada Kamis, (12/2), BII mencatat lonjakan beban provisi sebesar 127,5 persen menjadi Rp 1,79 triliun, di mana sebanyak 86 persen teralokasi untuk provisi kredit. Kendati demikian, kredit yang dikucurkan BII mencapai Rp 96,75 triliun atau tumbuh 2,38 persen dari posisi tahun sebelumnya Rp 94,50 triliun.

Sayangnya, meningkatnya kredit juga diikuti dengan kenaikan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Pada 2014, NPL BII, tanpa entitas anak usaha mencapai Rp 1,27 triliun atau melompat 232 persen dibandingkan dengan posisi 2013 yang berjumlah Rp 390 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah kredit macet paling tinggi disumbang kredit denominasi valas untuk segmen korporasi, dari yang sebelumnya tidak tercatat menjadi Rp 696 miliar. Sementara itu, kredit macet berdenominasi rupiah di segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) juga melonjak 57 persen menjadi Rp 326 miliar. Demikian juga dengan kredit di segmen komersial yang menggelembung 357 persen menjadi Rp 137 miliar.

Atas dasar itu, pertumbuhan beban bunga tercatat lebih tinggi dibandingkan pendapatan bunga. Beban bunga melonjak 38 persen menjadi Rp 7,46 triliun. Sementara pendapatan bunga BII tumbuh 23 persen mencapai Rp 13,39 triliun. Hal itu membuat pendapatan bunga bersih BII hanya tumbuh 7,5 persen menjadi Rp 5,93 triliun. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER