Wisata Bahari Ditargetkan Sumbang Pemasukan US$ 4 Miliar

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Senin, 16 Feb 2015 19:02 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan pertumbuhan wisata bahari naik 20 persen selama lima tahun ke depan. Target pemasukan US$ 4 miliar.
Ilustrasi kapal pesiar (CNN Indonesia/Reuters/Murad Sezer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan pertumbuhan wisata bahari naik 20 persen selama lima tahun ke depan, sehingga pariwisata Indonesia dapat meraup keuntungan dari US$ 1 miliar naik menjadi US$ 4 miliar dan devisa meningkat jadi empat kali lipat.

Wisata Bahari ini direncanakan juga akan melibatkan kapal-kapal pesiar. Arief merencanakan akan melibatkan 12 kegiatan yang melibatkan kapal layar ditambah dengan sepuluh pelabuhan besar yang akan difungsikan untuk menerima kapal pesiar.

"Keuntungannya besar bisa kita peroleh dari kapal cruise, karena waktu tinggal cukup lama sehingga spending mereka juga akan besar," kata Arief di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Arief mengakui bahwa Indonesia kurang handal dalam menjual bahari atau lautan sebagai salah satu destinasi wisata. "Memang ironis, persentasenya dalam sumbangsih pariwisata kita hanya sepuluh persen, padahal dua pertiga terumbu karang dunia ada di Indonesia," kata Arief.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2011, Indonesia memiliki salah garis pantai terpanjang di dunia. Panjang pantainya mencapai 95.181 km yang memanjang di 17.504 pulau. Lautan Indonesia ini ditinggali 950 spesies terumbu karang, 8.500 spesies ikan tropis, 555 spesies rumput laut, dan 18 spesies padang lamun.

Data BPS 2012 mencatat sekitar US$ 9,1 miliar devisa negara bersumber dari wisata bahari. Jumlah ini naik 5,81 persen dibandingkan tahun 2011.

Melalui wisata bahari pemerintah juga menargetkan kedatangan 20 juta wisatawan mancanegara sebagai salah satu pendongkrak penerimaan devisa negara. (ded/ded)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER