Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan penyedia jasa energi, PT Elnusa Tbk, membukukan laba bersih sebesar Rp 412,4 miliar sepanjang tahun lalu atau tumbuh 73,2 persen dibandingkan dengan perolehan 2013 senilai Rp 238,1 miliar. Namun, pencapaian 2014 melambat dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 86 persen.
Berdasarkan keterangan resmi, per 31 Desember 2014, Elnusa masih mempertahankan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 2,7 persen atau menjadi Rp 4,2 triliun. Laba bersih per saham pun otomatis meningkat dari sebelumnya Rp 32,8 menjadi Rp 56,5.
Sri Purwanto, Head of Corporate Communications Elnusa, menjelaskan pendapatan usaha tersebut terutama ditopang oleh 58 persen kontribusi dari segmen jasa hulu migas serta 37 persen kontribusi dari anak perusahaan di jasa hilir migas. Di sektor hulu, kinerja bisnis perseroan bertumpu pada Oilfield services dan Land Seismic services.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disamping upaya peningkatan pendapatan usaha, manajemen juga melakukan upaya efisiensi di tingkat biaya dan optimalisasi cash position yang ada. Hal itu tercermin pada penurunan interest expense dan peningkatan interest income.
“Faktor lain yang turut mendukung raihan laba tersebut juga adalah adanya hasil dari penjualan asset tanah Elnusa dan selisih nilai tukar mata uang,” tulis Sri dalam keterangan resmi, Selasa (17/2).
Posisi kas dan setara kas pada akhir tahun lalu turun terutama didorong oleh pembayaran pinjaman bank dan juga pembelanjaan aktiva tetap yang masing-masing mencapai Rp 438 miliar dan Rp 366 miliar.
Pembelanjaan aktiva tetap tersebut merupakan investasi untuk menambah kapasitas peralatan operasi di oilfield services seperti accommodation work barge, electric wireline unit, coiled tubing unit, serta di seismic services seperti geophones dan peralatan pendukung operasi lainnya.
“Selanjutnya, kami tetap optimistis untuk penyelesaian pekerjaan di tahun 2015 ini. Sejumlah proyek tetap menjadi fokus utama kami, terutama di jasa Land Seismic, Hydraulic Workover, Coiled Tubing dan Electric Wireline Logging”, jelas Sri.
Sementara harga saham Elnusa di Bursa Efek Indonesia bergerak positif sejak awal tahun 2014, dibuka pada awal tahun di posisi Rp 335 per lembar dan pada 16 Februari 2015 berhasil ditutup pada posisi Rp 555.
(ags/ags)