Rupiah Melemah, IKEA Indonesia Siap Tanggung Risiko Rugi Kurs

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 25 Feb 2015 15:30 WIB
Bisnis penjualan perabot rumah tangga IKEA Indonesia tidak terlalu terpengaruh fluktuasi nilai tukar.
Ikea dan Informa bersaing memperbutkan pasar di Indonesia di bidang perabotan dan keperluan rumah tangga. (CNN Indonesia/Karina Armandani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan penjual perabot rumah tangga asal Swedia, IKEA Indonesia, mengaku tak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, seperti Euro atau Dollar Amerika Serikat. Hal itu tercermin dari harga jual produk-produk IKEA yang relatif stabil meskipun sebagian produk atau komponen yang digunakan masih diimpor dari luar negeri.

"Nilai tukar impor pasti kita pikirkan juga dampaknya. Tapi jika terjadi depresiasi seperti saat ini, kami tidak akan menaikkan harga jual karena harga kita mengikuti katalog yang dikeluarkan pada awal September setiap tahunnya," tutur Marketing Manager Eliza Fazia ketika ditemui di Gerai IKEA Alam Sutera, Tangerang, Banten Rabu (25/2).

Eliza Fazia menjelaskan sebanyak 6.600 jenis produk atau 90,4 persen dari total 7.300 variasi produk IKEA masih dibuat di luar negeri. Harga seluruh produk tersebut akan bertahan selama setahun penuh mengingat formula penetapan harganya dilakukan setahun sekali setiap September.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati ada risiko rugi kurs, Eliza mengatakan IKEA siap menanggung risiko tersebut, seperti pengurangan pendapatan.

"Kalau sudah begitu ya resiko perusahaan. Tapi untungnya partner kita di luar negeri selalu bisa melakukan efisiensi produksi, sehingga kalau ada pelemahan rupiah maka kami harapkan dampaknya tidak begitu besar," tuturnya.

Menurut Eliza, salah satu efisiensi produksi yang dilakukan perseroan adalah dengan menetapkan harga sebelum para desainer merancang produk-produk IKEA gun amengoptimalkan ongkos produksi. Selain itu, ia mengatakan IKEA juga konisten memproduksi barang dalam skala besar, sehingga ongkos produksi rata-rata per unit produk bisa lebih rendah.

"Harga kami bisa terjangkau karena kami punya skala ekonomis. Bahkan karena efisiensi, IKEA pernah menurunkan harga produk di saat harga-harga produk perabot lain meningkat," tuturnya. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER