Jakarta, CNN Indonesia -- PT Taspen (Persero) meraup laba Rp 3,46 triliun pada tahun lalu, naik sebesar 161,5 persen dari laba tahun 2013 yang sebesar Rp 1,32 triliun. Perpanjangan batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS), dari 56 tahun menjadi 58 tahun, berkontribusi signifikan pada peningkatan laba perseroan melalui program Tabungan Hari Tua (THT) dan Program Pensiun PNS.
"Peserta yang mengajukan klaim (tahun 2014) lebih rendah daripada tahun 2013. Mengapa? Karena adanya kebijakan perpanjangan usia pensiun oleh pemerintah dari 56 (tahun) menjadi 58 (tahun), " kata Direktur Utama PT Taspen Iqbal Lantaro pada konferensi pers di Jakarta, Kamis (26/2).
Meningkatnya usia pensiun PNS, lanjut Iqbal, menyebabkan beban klaim perseroan pada 2014 turun sebesar 20,11 persen, dari Rp 5,42 triliun pada 2013 menjadi Rp 4,33 triliun. Selain itu, terdongkraknya laba Taspen tidak terlepas dari peningkatan hasil investasi perseroan yang sebesar Rp 11,2 triliun atau naik sebesar 34,7 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penempatan investasi perseroan di obligasi, sukuk, dan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 67,9 persen dari total hasil investasi. Sementara itu, imbal hasil deposito berkontribusi sebesar 27,3 persen dan sisanya berasal dari saham dan lainnya, atau sebesar 4,7 persen.
Selanjutnya, iuran rutin program THT dan Pensiun juga ikut berkontribusi laba perseroan. Tercatat, iuran rutin program THT dan Pensiun tahun 2014 adalah sebesar Rp 14,66 triliun atau naik sebesar 6,94 persen dari tahun sebelumnya.
"Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan gaji kurang lebih 6 persen," tutur Iqbal.
Dari sisi aset, perseroan ini mencatat adanya peningkatan total aset tahun 2014 sebesar 18,7 persen, dari Rp 135,92 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 161,33 triliun. Komposisi aset tahun 2014 terdiri dari aset investasi senilai Rp 124,2 triliun dan aset non investasi senilai 37,04 triliun.
(ags)