Transnusa: Cuaca Penyebab Penerbangan Tidak Tepat Waktu

Safyra Primadhita | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Feb 2015 08:59 WIB
Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menilai secara umum ketepatan waktu penerbangan (OTP) maskapai penerbangan di Indonesia harus diperbaiki.
Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menilai secara umum ketepatan waktu penerbangan (OTP) maskapai penerbangan di Indonesia harus diperbaiki. (Thinkstock/John Rowley)
Jakarta, CNN Indonesia -- Managing Director PT TransNusa Aviation Mandiri Bayu Sutanto mengaku kaget dengan laporan Kementerian Perhubungan yang menempatkan maskapainya dalam daftar operator penerbangan yang rendah ketepatan waktu penerbangannya (On-Time Performance/OTP).

“Ya kita juga kaget dengan angka OTP tersebut dan kita lagi ricek data yang dikirimkan ke DitAngud  (Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan) (untuk) tahun 2014 tersebut karena di tahun 2013 data OTP kami tidak serendah tersebut. Namun demikian kami terus memperbaiki kinerja OTP kami kedepannya,” ungkap Bayu kepada CNN Indonesia, Jumat (28/2).

Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Perhubungan, maskapai Transnusa memiliki OTP terendah dari  15 maskapai penerbangan berjadwal dengan tingkat OTP 54,41 persen dari 5902 penerbangan. Nilai tersebut dibawah nilai perbandingan OTP yang biasa dipakai di industri penerbangan berjadwal yaitu 85 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Bayu, keterlambatan penerbangan yang dialami maskapai yang operasionalnya ada di wilayah timur Indonesia ini biasanya disebabkan oleh faktor cuaca.

“Di wilayah NTT/NTB dan Bali, kecuali Kupang, Lombok dan Denpasar, semua bandara nya beroperasi jam 6 pagi sd 6 sore. Jadi apabila ada penundaan atau pembatalan karena cuaca tentu akan mempengaruhi jadwal penerbangan lainnya. Ada juga 2 bandara yaitu Ruteng dan Bajawa yang hanya bisa didarati dan take off (dari) jam 7 sampai dengan jam  9 pagi saja ,karena berada di ketinggian, sehingga cuaca sangat menentukan,” ungkap Bayu.

Bayu yang juga menjabat sebagai Ketua Penerbangan Berjadwal Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/ INACA) menilai secara umum OTP maskapai penerbangan di Indonesia harus diperbaiki.

Menurut Bayu agar suatu maskapai memperoleh tingkat OTP yang baik diawali dengan baiknya tingkat kesiapan pesawat dapat diterbangkan (dispatch reliability) yang tergantung kapan maintenance pesawat dilakukan.

Apabila maskapai sudah melakukan itu dengan baik, maka rendahnya OTP dapat disebabkan oleh faktor eksternal maskapai seperti cuaca, bandara maupun pemandu lalu lintas udara (Air Traffic Control/ATC).

“Kalau hal tersebut sudah bagus kendala (OTP)nya ada di airport baik di apron maupun terminal khususnya pengaturan pax boarding dan unloading dll. Demikian juga pihak ATC akan mempengaruhi OTP baik saat taxi, take off ataupun landing. Jadi banyak faktor yang mempengaruhi OTP bukan dari sisi airline aja tapi juga bandaranya,” ungkap Bayu. (ags/ags)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER