Obral Obligasi, Pemerintah Akan Tarik Utang Rp 10 Triliun

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Feb 2015 11:27 WIB
Total utang pemerintah pusat per Januari 2015 mencapai Rp 2.702 triliun, naik 3,7 persen atau sekitar Rp 98 triliun dalam sebulan.
Kantor Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan menarik utang baru sebesar Rp 10 triliun pada pekan depan melalui penerbitan empat seri obligasi negara. Adapun empat seri surat utang negara (SUN) yang akan dilelang adalah SPN03150604 (new issuance), SPN12160304 (new issuance), FR0070 (reopening) dan FR0068 (reopening).

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) dalam situsnya menjelaskan rencananya lelang SUN akan digelar pada Selasa (3/3). Target pembiayaan Rp10 triliun itu akan digunakan untuk memenuhi sebagian dari target pendanaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015.

Masing-masing seri SUN memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk SPN03150604 memiliki tenor 1 tahun, sedangkan SPN12160304 akan jatuh tempo pada 4 Maret 2016. Kedua surat perbendaharaan negara (SPN) ini merupakan jenis obligasi jangka pendek yang pembayaran bunganya dilakukan secara diskonto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, seri FR0070 dan FR0068 merupakan varian obligasi jangka panjang, dengan tenor masing-masing 9 tahun dan 19 tahun. Tingkat bunga yang ditawarkan
untuk kedua seri SUN tersebut masing-masing 8,375 persen.

DJPPR mencatat total utang pemerintah pusat hingga Januari 2015 mencapai Rp 2.702,29 triliun, naik 3,7 persen dibandingkan dengan posisi Desember 2014 yang sebesar Rp 2.604,93 triliun. Secara nominal, terjadi penarikan utang baru sekitar Rp 98 triliun.

Pemerintah sebagian besar menarik pembiayaan dalam bentuk penerbitan surat utang. Tercatat sampai Januari 2015, nilai penerbitan SBN mencapai Rp 2.021,02 atau 74,8 persen dari total utang pemerintah.Sisanya diperoleh dari penarikan pinjaman, baik bilateral maupun multilateral, sebesar  Rp 681,27 triliun atau 25,2 persen dari total utang pemerintah.

(ags)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER