Jakarta, CNN Indonesia -- Kendati harga beras melonjak, Bank Indonesia (BI) optimistis indeks harga konsumen turun pada Februari dan membentuk deflasi 0,2 persen. Terkendalinya biaya trasportasi seiring dengan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) dipercaya menjadi pendorong utama deflasi Februari.
"Kami lihat Februari bisa terjadi deflasi lagi," ujar Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo di Jakarta, Jumat (28/2).
Menurut Agus, terkendalinya biaya transportasi membuat harga pangan di pasar menjadi lebih stabil. Hal ini diklaim sebagai keberhasilan pemerintah pusat dan daerah dalam menstabilkan harga-harga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya himbauan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, direspons oleh pemda (pemenerintah daerah) dalam melakukan penyesuaian harga transportasi dalam kota," tuturnya.
Mengenai harga beras, Gubernur BI sempat mengkhawatirkan dampaknya terhadap inflasi bulan ini. Namun, kesigapan pemerintah pusat dan daerah menggelar operasi pasar diyakini akan menekan kembali harga beras pada level yang seharusnya.
"Kami harapkan (harga) beras bisa terkendali karena unsur supply diperkuat dan kami harap masuk Maret ada panen raya," tutur Agus.
Secara umum, BI masih meyakini inflasi tahun ini akan terkendali di kisaran 4 plus minus 1 persen.
(ags/ags)