Jakarta, CNN Indonesia -- Animo masyarakat terhadap batu akik meningkat pesat dalam setahun terakhir. Popularitas "batu mulia" lokal ini menggema mulai dari ujung timur hingga barat Indonesia. Di Aceh, sekitar 30 ribu masyarakat lokal menggantungkan hidup pada bisnis batu alam. Mulai dari menggali, memotong, mengasah, menjual hingga sebagai kolektor.
Nasrul Sufi, Ketua Gabungan Pencinta Batu Alam (Gapba) menuturkan pihakny atelah melakukan survei dan hasilnya menunjukan sedkitnya 15 ribu warga Aceh beralih profesi menjadi pedagang batu akik. Temuan tersebut belum memasukkan para penggali, pengasah, dan pengrajin batu.
"Artinya bisnis batu ini turut menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran," tuturnya kepada CNN Indonesia, Sabtu (28/2).
Muhammad Usman atau dikenal Abu Usman, Ketua Asosiasi Pengusaha Batu Aceh (APBA) punya hitungan yang lebih besar. Menurutnya, jumlah masyarakat Aceh yang menggantungkan hidup di bisnis batu akik mencapai lebih dari 30 ribu orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hitungan kami lebih dari 30 ribu orang di seluruh Aceh, di 23 kabupaten yang terlibat di bisnis batu ini. Kalau se-Indonesia, jumlahnya bisa puluhan juta orang," ujar Abu, belum lama ini.
Usman mengatakan bisnis batu mulia sebenarnya sudah puluhan tahun ada di Aceh. Namun, euforiannya meningkat pesat dalam setahun terakhir. Hal ini yang mendasari dibentuknya APBA pada 3 Februari 2015 lalu.
Kendati baru berdiri, jumlah anggota APBA sudah mencapai ratusan pengusaha dari seantero Aceh. Masing-masing pengusaha melibatkan puluhan hingga ratusan orang dalam bisnisnya.
"Bisnis batu ini punya manfaat besar bagi kebangkitan ekonomi Aceh karena bisa menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan industri pariwisata lokal," tuturnya.
Abu Usman berkisah awalnya hanya seorang penjual furniture. Namun, hobinya terhadap batu akik sudah sangat panjang, hampir 30 tahun. Baru beberapa bulan terakhir dia beralih bisnis menjadi penjual batu akik.
"Alhamdulilah sekarang saya sudah bisa dirikan museum batu akik di Aceh. Setidaknya kiprah saya yang sedikit ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Aceh," tuturnya.
Batu PendamaiBooming batu akik, kata Usman, tak hanya berdampak positif terhadap ekonomi lokal, tetapi juga efektif untuk menciptakan kondisi damai di Bumi Serambi Mekah. Konflik bersaudara berkepanjangan, yang pernah melibatkan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan TNI, kini seperti terlupakan karena masyarakat sibuk dengan hobi barunya.
"Aceh sekarang aman, Banyak mantan anggota GAM, tentara dan polisi yang sekarang kompak berkat batu giok ini. Damai itu barang yang mahal di Aceh," jelasnya.
(ags)