Pendapatan Kelas Menengah Indonesia Terendah di Asean

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Minggu, 01 Mar 2015 15:45 WIB
Di sisi lain, perusahaan finansial asal Hong Kong, AIA Group menilai kelas menengah Indonesia adalah yang paling optimistis.
Ilustrasi belanja di supermarket. (Getty Images/Stephen Chernin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan finansial asal Hong Kong, AIA Group menilai pendapatan kelas menengah di Indonesia merupakan salah satu yang terendah dibandingkan dengan negara-negara Asean lainnya. Di sisi lain, kelas menengah Indonesia adalah yang paling optimistis.

Dalam laporan Survei Kelas Menengah Indonesia 2014, kelas menengah Indonesia memiliki pendapatan rumah tangga rata-rata sebesar Rp 4,27 juta per bulan (US$ 365 per bulan). Dibandingkan dengan kelas menengah di pasar ASEAN lainnya yang telah disurvei, pendapatan rata-rata kelas menengah di Indonesia relatif rendah.

Survei AIA mencatat, pendapatan rumah tangga bulanan rata-rata kelas menengah Singapura merupakan yang tertinggi di Asean, mencapai US$ 6.492. Disusul Thailand yang mencapai US$ 2.128, Malaysia sebesar US$ 2.011, Filipina US$ 740, dan Vietnam US$ 627.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan survei, 62 persen mengantongi ijazah perguruan tinggi, termasuk 89 persen dari mereka yang berusia di bawah 35 tahun. Kelas menengah Indonesia memiliki aset rata-rata sebesar Rp 46,2 juta. Ini merupakan nilai aset yang terendah di antara semua pasar ASEAN yang telah disurvei.

Namun, meski pendapatan bulanan masih kalah dengan negara Asean yang lain, tetapi kelas menengah Indonesia cenderung optimistis menganggap bahwa kondisi kehidupan mereka akan meningkat, alih-alih memburuk dalam 12 bulan ke depan.

Hal tersebut dapat diketahui sebagaimana yang diperlihatkan oleh skor Indeks Kelas Menengah AIA (Middle Class Index/MCI) sebesar 77,1. Adapun angka 50 mencerminkan keseimbangan ekspektasi akan peningkatan dan penurunan.

Indonesia memiliki skor MCI tertinggi dibandingkan dengan seluruh pasar ASEAN lainnya yang telah disurvei, termasuk Vietnam (70,9), Filipina (70,6), Thailand (63,2), Malaysia (60,5) dan Singapura (55,6).

Di samping itu, 91 persen responden memperkirakan bahwa kelas menengah di Indonesia akan tumbuh. Hal ini menunjukkan bahwa kelas menengah di Indonesia yakin perekonomian Indonesia akan meningkat.

Kelas menengah Indonesia tetap positif sekalipun mereka menghadapi situasi hidup yang sulit, seperti kehilangan pekerjaan, kematian orang yang dicintai, utang yang bertambah atau berakhirnya suatu hubungan.

Menurut survei tersebut, 6 persen orang yang menikah pada tahun lalu merasa sangat optimistis akan masa depan mereka, dengan skor MCI 86,0. Sementara orang yang berusia di bawah 35 tahun adalah yang paling optimistis, dengan skor MCI keseluruhan sebesar 80,3. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER