Siapkan Hutan 5 Hektar, Perhutani Rambah Bisnis Peternakan

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Selasa, 03 Mar 2015 15:35 WIB
Perhutani telah mencanangkan area seluas 5 ribu hektar untuk mengembangkan sistem integrasi peternakan.
Perhutani telah mencanangkan area seluas 5 ribu hektar untuk mengembangkan sistem integrasi peternakan. (REUTERS/Stephane Mahe)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perum Perhutani menyasar sektor usaha penggemukan hewan ternak, khususnya sapi, sebagai sumber pendapatan baru. Induk BUMN hutan ini berharap bisa menjadi bagian dari integrasi sistem peternakan di Indonesia melalui optimalisasi pemanfaatan hutan.

"Wacana ini baru kami kembangkan. Kami sebenarnya semacam testing the water kayak. Bagaimana sih sebenarnya kalau kami menggunakan kawasan hutan (dalam mengembangkan peternakan). Ternyata responnya positif dari Kementerian Pertanian dari berbagai pihak itu responnya positif,” ujar Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar usai menghadiri
konferensi pers di kantor Perhutani, Jakarta, Selasa (3/3).

Menurut Mustoha, transformasi bisnis ini juga merupakan bentuk dukungan Perhutani dalam mendukung kebijakan ketahanan pangan pemerintah. Selama ini, katanya, pengusaha daging dan pengusaha ternak kesulitan mencari areal untuk mengembangkan ternak padahal Perhutani memiliki areal hutan yang luasnya mencapai 2,45 juta hektare (ha).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proyek pengolahan hutan dengan kombinasi peternakan ini (silvopasteur), lanjut Mustofa, merupakan salah satu bentuk sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mustofa mengungkapkan pihaknya masih dalam tahap pembicaraan dengan Kementerian Pertanian dan perusahaan peternakan plat merah, PT Berdikari, serta PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

Perhutani telah mencanangkan area seluas 5 ribu ha untuk dapat menjadi bagian dari sistem integrasi peternakan ini. Rencananya, area Perhutani di Jawa Tengah akan menjadi lokasi percontohan.

Mustofa mengungkapkan dalam setahun ini diharapkan proyek ini sudah dapat berjalan dan hasilnya sudah dapat terlihat di tahun 2016. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER