Bangun Pembangkit, Barito Pacific Siapkan Modal Rp 4 Triliun

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2015 17:26 WIB
PT Barito Pacific akan mulai membangun pembangkit listrik berkapasitas 150 MW pada tahun depan dengan masa konstruksi selama dua hingga tiga tahun.
PT Barito Pacific akan mulai membangun pembangkit listrik berkapasitas 150 MW pada tahun depan dengan masa konstruksi selama dua hingga tiga tahun. (CNN INdonesia/Fajrian)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Barito Pacific menyiapkan modal Rp 4 triliun untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 150 megawatt di Cilegon, Banten guna memenuhi kebutuhan energi anak usahanya di industri Petrokimia, Chandra Asri Petrochemical (CAP).

Agus Salim Pangestu, Presiden Direktur PT Barito Pacific, mengatakan kapasitas listrik sebanyak itu nantinya akan digunakan untuk tambahan energi CAP. Meskipun demikian, tak menutup kemungkinan Barito Pacific akan menambah kapasitas pembangkitnya hingga mencapai 1000 megawatt guna mencapai efisiensi biaya operasional.

"Pada awalnya memang kami ingin membangun pembangkit listrik sebesar 150 MW. Namun melihat luas lahan kita yang masih besar, kami mempertimbangkan untuk membangun pembangkit listrik yang juga besar kapasitasnya agar capital expenditure dan operational expenditure-nya bisa ditekan," ujar Agus ketika ditemui di Kementerian Perindustrian kamis (5/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila perusahaan jadi membangun pembangkit listrik yang lebih besar,  Agus  berharap kelebihan listrik bisa disalurkan ke Perusahaan Listrik Negara. Hal ini bisa dilakukan mengingat CAP hanya membutuhkan pasokan listrik sebesar 200 MW pada tahun 2020 mendatang.

"Tapi kami masih belum tahu kapasitas yang akan dibangun kalau kami benar-benar (jadi) membangun pembangkit listrik yang besar. Tapi yang pasti, pembangkit listrik besar ini bisa memenuhi kebutuhan CAP, bahkan kita bisa kelebihan listrik. Tapi sejauh ini, kita akan bangun (pembangkit) yang 150 MW dulu," tuturnya.

Pembangunan pembangkit listrik sebesar 150 MW ini diharapkan bisa dimulai pada tahun depan dengan masa konstruksi selama dua hingga tiga tahun. Selain itu, Agus mengatakan bahwa pembangkit ini dapat disokong dengan tenaga batubara atau gas bumi.

"Tapi harapan kami sih inginnya bisa bangun pembangkit listrik yang lebih besar. Karena kalau kami hitung, efisiensi Cost of Goods Sold (COGS) bisa mencapai 30 hingga 40 persen karena semakin besar listrik yang dihasilkan, biaya per megawatt-nya semakin kecil," tambah Agus. (ags)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER