Raup Laba Bersih Rp 16,5 Triliun, Kinerja BCA Melambat

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2015 19:01 WIB
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membukukan laba bersih Rp 16,5 triliun pada tahun lalu, naik 15,7 persen dari perolehan laba 2013.
Direksi dan Komisaris PT Bank Central Asia Tbk pada saat pemaparan kinerja perseroan kuartal III 2014, di Hotel Kempenski Jakarta, Kamis (30/10). (CNN Indonesia/Diemas Kresna Duta)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membukukan laba bersih Rp 16,5 triliun pada tahun lalu, naik 15,7 persen dari perolehan laba 2013. Namun, pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan pertumbuhan laba 2013 yang meningkat 21,6 persen.

"Tahun 2014 merupakan tahun transaksi ekonomi dan politik. Kami tetap menjaga likuiditas dan kualitas aset, serta terus memberikan layanan terbaik bagi nasabah," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Kamis (5/3).

Dia menjelaskan perolehan laba tersebut antara lain berasal dari peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 21,2 persen menjadi Rp 32 triliun. Selain itu, pendapatan operasional lainnya juga meningkat 13,5 persen menjadi Rp 9 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pencapaian ini didukung oleh kualitas portofolio kredit, franchise, pendanaan yang solid, efisiensi operasional yang terjaga dan kontribusi laba dari perusahaan anak," ujarnya.

Meski melambat, ternyata perolehan laba BCA tersebut tidak terlampau jauh dari prediksi konsensus para analis. Seorang analis yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan kepada CNN bahwa konsensus memprediksi BCA bakal meraih laba sebesar Rp 16,6 triliun.

Sementara, kinerja portofolio kredit BCA tumbuh 11 persen menjadi Rp 346,6 triliun sepanjang 2014. Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari kredit investasi dan modal kerja yang disalurkan  ke segmen korporasi, komersial, dan usaha kecil menengah (UKM).

Sementara dana pihak ketiga BCA mampu tumbuh 9,4 persen atau Rp 38,4 triliun, menjadi Rp 447,9 triliun. Lebih lanjut, rasio dana pihak ketiga terhadap kredit (LDR) tercatat pada level sebesar 76,8 persen. Rasio tersebut masih dibawah batas minimum Bank Indonesia sebesar 78 persen, maka BCA masih terkena penalti.

(ags/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER