70 Persen Orang Indonesia Ingin Bekerja di Luar Negeri

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Selasa, 10 Mar 2015 15:43 WIB
Singapura menjadi negara tujuan utama orang Indonesia bekerja di luar negeri.
Peserta mengantri ketika mengikuti bursa kerja di Istora Senayan, Jakarta, Selasa, 5 Januari 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah fakta menarik terungkap dari hasil survei yang dilakukan Boston Consultan Group (BCG). Dalam surveinya, BCG menyimpulkan 70 persen dari pekerja Indonesia berkeinginan untuk bekerja di luar negeri.

"Survey ini dilakukan dengan melibatkan 200 ribu orang di lebih dari 100 negara. Sedangkan di Indonesia respondennya sendiri mencapai 4 ribu orang," ujar Senior Partner and Managing Director BCG Asia Pasific di Jakarta, Selasa (10/3).

Eddy menilai, banyaknya orang Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri tak lepas dari tingginya pendapatan alias gaji yang ditawarkan. Namun lantaran minimnya rasa percaya diri, banyak orang Indonesia mengurungkan niatnya untuk bekerja di luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari negara-negara yang menjadi tujuan, Singapura menjadi negara yang paling diminati. Sementara dari negara G20, Indonesia menjadi negara urutan terakhir untuk menjadi negara tujuan bekerja," tambahnya.

Butuh Keberanian

Chief Executive Officer General Electric (GE) Indonesia Handry Satriago menegaskan sebenarnya para pekerja dalam negeri tak kalah dengan pekerja luar negeri jika dibandingkan dari sisi pendidikan. Akan tetapi, menurut Handry, kekurangan pekerja Indonesia itu terletak pada kurangnya rasa percaya diri.

"Orang-orang kita belum confident untuk menunjukkan sesuatu. Padahal banyak orang Indonesia memiliki bakat yang jarang dimiliki pekerja negara lain. Ambil contoh tukang las titanium di Indonesia yang sebenarnya harus confident karena tidak banyak orang yang bisa melakukan hal itu," tuturnya.

Selain percaya diri, Handry bilang, kekurangan yang dimiliki kebanyakan pekerja Indonesia ialah jiwa kepemimpinan. Dia menilai tak sedikit para pekerja hanya terpaku pada tugas-tugas yang diberikan pimpinannya.

"Sering kita terpaku dengan target yang diberikan. Setelah dirasa cukup, ya sudah. Padahal pekerja di negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia tak sedikit yang mencoba untuk melebihi target ketika diberikan tugas oleh pemimpinnya. Disitulah letak perbedaannya antara kita dan mereka," tutur Handry.

Untuk menyiasati hal tersebut, ungkapnya, diperlukan keberanian dari pekerja Indonesia untuk menunjukan kemampuan dan membuktikan kapasitasnya. Ini dilakukan agar pekerja Indonesia bisa bersaing demi menyiasati masyarakat ekonomi Asean yang akan dimulai akhir tahun ini.

"Buat saya membuat kesalahan adalah pembelajaran mereka untuk menjadi pemimpin. Jadi jangan takut salah untuk mencoba lebih baik," pungkas Handry. (gen)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER