Bank Jatim Incar Laba Rp 1,6 Triliun Tahun Ini

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mar 2015 16:22 WIB
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 939,09 miliar pada 2014, naik 13,92 persen dari perolehan tahun sebelumnya.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 939,09 miliar pada 2014, naik 13,92 persen dari perolehan tahun sebelumnya. (Thinkstock/Nastco)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 1,37 triliun pada 2014 atau meningkat sebesar 19,27 persen dibanding perolehan tahun sebelumnya Rp 1,14 triliun. Apabila dikurangi pajak, maka laba bersih Bank Jatim pada tahun 2014 mencapai Rp 939,09 miliar, naik 13,92 persen dari angka pencapaian tahun sebelumnya Rp 824,34 triliun.

Pada 2015, perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 1,63 triliun atau tumbuh 18,8 persen. 

"Pertumbuhan laba kami ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dari marketable securities yang meningkat sebesar 85,99 persen dari angka Rp 148,95 miliar di tahun 2013 ke Rp 276,91 miliar di tahun 2014," ujar Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto di Jakarta, Rabu 911/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadi menambahkan laba Bank Jatim juga ditopang oleh pertumbuhan fee-based income yang bertumbuh 9,08 persen dari angka Rp 175,23 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 191,13 miliar.
Namun, lanjut Hadi, kontribusi pendapatan terbesar masih berasal dari penempatan aset di bank lain, yaitu sebesar Rp 391,02 miliar.

"Karena kita kan juga mitra pemerintah dalam membangun proyek-proyek infrastruktur. Dan sejauh ini kita mendapatkan komisi dari pembiayan jalan tol saja di Jawa Timur dan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," tuturnya.

Untuk tahun 2015, Bank Jatim menargetkan laba bersih sebesar Rp 1,63 triliun atau tumbuh 18,8 persen dibanding perolehan 2014. Optimisme tersebut akan disokong oleh peningkatan ekspansi di sektor pembiayaan mikro.

"Kita sedang mengejar laba di sektor mikro karena non-performing loan-nya sebesar nol persen, bahkan kita juga menambah 56 unit mikro baru di tahun ini," ujar Hadi.

(ags)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER