Jakarta, CNN Indonesia -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk tak ambil pusing dengan tarik-ulur kebijakan pemerintah untuk mengenakan pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen kepada pengguna jasa jalan tol. Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman menegaskan intinya perseroan siap bertindak sebagai pemotong pajak jika kebijakan tersebut jadi diterapkan.
"Kami cuma melaksanakan, kalau (kebijakannya) berlaku kami akan ambil (PPN jalan tol),” ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Jasa Marga, di Jakarta, Rabu (18/3).
Menurut Adityawarman, Peraturan Direktur Jenderal Pajak mengenai kebijakan PPN 10 persen atas jasa jalan tol sudah terbit. Namun, belum bisa dieksekusi per 1 April karena Menteri Keuangan minta ditunda sesuai instruksi Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih
debatable juga karena ada yang minta kalau bisa kendaraan golongan V dan II, angkutan logistik, dikecualikan," katanya.
Mengenai rencana kenaikan tarif tol, Adityawarman enggan mengungkapkannya saat ini. Menurutnya, itu isu sensitif yang masih perlu dimatangkan dalam RUPS berikutnya.
Tiga Ruas Tol BaruJasa Marga selaku BUMN pengelola tol, lanjut Adityawarman, merencanakan untuk mengoperasikan tiga ruas jalan tol baru di Jawa Timur. Ketiga ruas tersebut meliputi jalan tol Gempol-Pandaan sepanjang 12 kilometer, jalan tol Gempol-Pasuruan (Gempol-Rembang) 13,9 km, dan jalan tol Surabaya-Mojokerto (ruas Kejapanan-Gempol) 4 km.
"Bersamaan dengan pengoperasian jalan tol Gempol-Pandaan, perseroan juga akan mengoperasikan ruas Kejapanan-Gempol sepanjang 4 km yang merupakan relokasi ruas Porong-Gempol karena lumpur Sidoarjo," tuturnya.
Adityawarman mengatakan ada empat titik proyek Trans Jawa yang belum tersambung sampai saat ini. Keempat titik tersebut meliputi jalan tol Batang-Pemalang, jalan tol Batang- Semarang, jalan tol Semarang-Solo, dan jalan tol Solo-Ngawi- Kertosono.
"Untuk jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono, kalau minggu depan dapat persetujuan proyek, maka Jasa Marga akan mulai kerjakan tahun ini," ujar Adityawarman.
Menurutnya, tiga proyek tol pertama masih butuh waktu panjang untuk mengerjakannya karena pembebasan lahannya baru 11 persen. Sementara untuk proyek keempat masih mungkin dikejar mengingat 80 persen lahannya sudah dibebaskan.
"Transjawa (jalan) pertengahan tahun ini. Kami masih harus tender karena jalan sepanjang 183 km itu harus dibagi beberapa ruas. Untuk itu investasi kami hampir Rp 10 triliun," katanya.
Selain Trans Jawa, lanjut Adityawarman, perseroan juga akan menggarap proyek tol Trans Sumatera. Aktivitas bisnis perseroan yang meningkat menjadi alasan penambahan satu jabatan direksi menjadi enam posisi.
Adapun proyek jalan tol Trans Sumatera yang akan digarap antara lain jalan tol Bakauheuni-Pematang Besar-Kayu Agung sepanjang 183 km. "Proyek tersebut akan dikeroyok dengan sinergi BUMN, yakni Jasa Marga, Hutama Karya, Wijaya Karya, dan Waskita Karya," ujar Adityawarman.
Sementara untuk ruas tol lain, yakni jalan tol Kayu Agung-Palembang-Bagan Siapiapi akan dikerjakan oleh konsorsium BUMD wilayah utara Sumatera.
(ded/ded)