Akhir Semester I, Pemerintah Lelang Euro Bond US$ 1,7 Miliar

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Senin, 23 Mar 2015 13:50 WIB
Pemerintah menargetkan pembiayaan US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 22,14 triliun dari penerbitan obligasi berdenominasi Euro (euro bond).
Pemerintah menargetkan pembiayaan US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 22,14 triliun dari penerbitan obligasi berdenominasi Euro (euro bond). (Pixabay/martaposemuckel)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan mempercepat penerbitan obligasi berdenominasi Euro (Euro Bond) pada akhir paruh pertama 2015. melalui lelang surat utang tersebut, pemerintah berharap bisa mendapat suntikan pembiayaan sekitar US$ 1,7 miliar atau setara Rp 22,14 triliun.

"(Lelang) Euro bond ada kemungkinan dimajukan ke akhir semester I. Nilainya kira-kira ekuivalen US$ 1,7 miliar dolar," ujar Direktur Strategis dan Portfolio Utang Schneider Siahaan kepada CNN Indonesia, Senin (23/3).  

Menurut Schneider,  pasar obligasi Benua Biru cukup menjanjikan di tengah kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) menerapkan pelonggaran stimulus moneter atau Quantitative Easing (QE).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, diakui Schneider bahwa percepatan penerbitan obligasi valuta asing sengaja dilakukan pemerintah guna mengantisipasi mengetatnya likuditas di pasar internasional.

Sebelum menyasar pasar Eropa, lanjut Scheneider, pemerintah akan terlebih dahulu mengupayakan pembiayaan dari pasar Jepang.  Rencananya, pemerintah akan menerbitkan obligasi berdenominasi yen atau samurai bond sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun pada awal bulan depan.

Baca Juga: Pemerintah Incar US$ 1 Miliar dari Lelang Samurai Bond

"Untuk samurai bond kuartal II 2015, kemungkinan bisa saja bulan depan," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan berencana menambah komposisi surat utang berdenominasi valuta asing dengan tujuan membantu memperkuat nilai tukar rupiah. Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menyebutkan selama ini sekitar 80 persen surat utang yang diterbitkan negara dalam bentuk rupiah.

“Tahun ini akan kami naikkan porsi surat utang mata uang asing dari angka 20 persen. Samurai Bond dan Euro Bond juga termasuk,” ujar Bambang di Jakarta, Kamis (19/3). (ags)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER