Shanghai, CNN Indonesia -- Pemerintah Yunani akan menjual saham mayoritas pelabuhan Piraeus dalam beberapa minggu, yang merupakan perubahan kebijakan pemerintah yang baru terpilih.
Wakil Perdana Menteri Yunani Yannis Dragasakis mengatakan keputusan ini kepada kantor berita resmi Tiongkok Xinhua.
Pemerintah Syriza pimpinan Alexis Tsipras mengambil alih kekuasaan berdasarkan janji mengakhiri program penghematan besar-besaran dan menegaskan akan menghentikan serangkaian program swastanisasi perusahaan pemerintah termasuk penjualan 67 persen saham Otorita Pelabuhan Piraeus, OLP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi desakan untuk mendapatkan modal tampaknya lebih penting bagi negara yang dililit hutang internasional berjumlah besar ini, dan laporan Xinhua ini diterbitkan bersamaan dengan penyerahan daftar baru reformasi yang diajukan pemerintah Yunani kepada Uni Eropa dan IMF yang merupakan pemberi hutang terbesar.
Penyerahan daftar reformasi ini bertujuan agar pemerintah Yunani bisa memanfaatkan dana pinjaman yang masih belum bisa dicairkan akibat persyaratan reformasi yang belum dipenuhi.
Cosco Group asal Tiongkok adalah satu dari lima penawar yang masuk daftar pendek yang dibuat berdasarkan skema swastanisasi yang disepakati oleh pemerintah Yunani sebelumnya dan merupakan bagian dari program penyelamatan ekonomi bernilai US$261 miliar.
Program penyelamatan inilah yang diupayakan dirundingkan ulang oleh Perdana Menteri Tsipras.
Cosco dan penawar lain “bisa mengajukan penawaran yang kompetitif,” ujar Dragasakis seperti dikutip oleh Xinhua ketika berkunjung ke Tiongkok.
Dragasakis yang menurut Xinhua mengisyaratkan bahwa Cosco berada di depan dalam penawaran pembelian saham mayoritas pelabuhan ini, mengatakan bahwa kesepakatan itu akan diselesaikan dalam beberapa minggu setelah sempat tertunda akibat pergantian pemerintah di Yunani.
Dragasakis menambahkan bahwa Yunani juga telah meluncurkan program tiga tahun yang meliputi proyek-proyek besar dengan Tiongkok.
Yunani akan kehabisan dana pada 20 April kecuali negara itu mendapat suntikan dana baru dari kreditornya yaitu Uni Eropa dan IMF.
(yns)