Pertamina Tambah 7 Kapal Pengangkut Senilai Rp 648 Miliar

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Minggu, 29 Mar 2015 11:17 WIB
Penambahan 7 Kapal dilakukan untuk mendukung eksplorasi migas lepas pantai, mengoperasikan pelabuhan khusus hingga distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan gas.
Sebuah kapal
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pertamina (Persero) terus memperkuat jaringan bisnis di sektor hulu minyak dan gas (migas) hingga pendistribusian produk bahan bakar minyak (BBM). Melalui anak usahanya PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), perusahaan migas pelat merah ini baru saja menambah 7 (tujuh) unit kapal dengan nilai investasi US$ 49.9 juta, atau setara dengan Rp 648 miliar.

Adapun penambahan tujuh kapal meliputi: 2 (dua) unit kapal Anchor Handling Tug Supply (AHTS) dan 5 (lima) unit kapal Harbour Tug yang diserahkan oleh PT Batamec dan PT Dry Dock World Pertama (DDW) sebagai perusahaan rekanan Pertamina dalam pembuatan kapal.

"Ketujuh unit kapal ini tentunya akan memperkuat bisnis PTK selaku anak usaha dari Pertamina. Target pendapatan dari ketujuh kapal tersebut sekitar US$ 9 juta atau sekitar Rp 115 miliar pada 2015," ungkap Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang di galangan Batamec, Batam, akhir pekan kemarin (27/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang menjelaskan, kapal yang diserahterimakan tadi merupakan wujud implimentasi langkah strategis direksi Pertamina untuk pengembangan infrastruktur perseroan. Ketujuh kapal tersebut akan menggantikan peran kapal Pertamina yang usianya sudah lebih dari 30 tahun.

"Ini merupakan pengembangan bisnis PTK sebagai anak perusahaan untuk tidak sekedar melayani induknya tapi juga melayani customer lain di luar Pertamina. Nantinya kapal tersebut juga akan digunakan untuk mendukung eksplorasi migas lepas pantai, mengoperasikan pelabuhan khusus Pertamina dan mendistribusikan migas dalam rangka menjamin ketersediaan minyak dan gas di seluruh Indonesia," jelas Bambang.


Direktur Utama PTK Subagjo Hari Moeljanto menambahkan, sejatinya penambahan tujuh kapal tadi merupakan upaya efisiensi dalam rangka kapal mengurangi biaya charter perseroan hingga meningkatkan tingkat safety. Selain itu, kata Subagjo, penambahan kapal jenis AHTS juga akan memberikan kontribusi pendapatan Pertamina sebesar US$ 9000 per hari dalam setiap kapal, sedangkan jenis kapal Harbour Tug diyakini akan memberikan kontribusi sebesar US$ 3400 per kapal dalam satu hari.

Rencanaya, kedua kapal AHTS akan dioperasikan di wilayah perairan Balikpapan untuk melayani KKKS Total E&P Indonesia, dan Harbour Tug akan beroperasi di wilayah operasional Marine Pertamina di Terminal Migas Pertamina dengan kontrak jangka panjang. "Kapal ini dibangun sepenuhnya dengan spesifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pangguna yakni Total E&P Indonesia dan Pertamina serta telah disesuaikan dengan aturan terkini dari IMO, SOLAS, Class ABS dan ISM," lanjut Subagjo.

Dengan adanya penambahan tersebut, kini armada kapal yang dimiliki PTK mencapai 27 unit.

(dim/dim)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER