Belanja Modal Astra Otoparts Turun Tahun Ini

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2015 09:56 WIB
PT Astra Otoparts akan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 4–4,5 triliun untuk tahun buku 2015.
Dewan Direksi PT Astra Otoparts dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen komponen otomotif PT Astra Otoparts akan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 4–4,5 triliun untuk tahun buku 2015. Nilai tersebut sedikit turun dari total belanja modal tahun lalu yang mencapai Rp 4,6 triliun.

“Sementara planning kami untuk capex 2015 kurang lebih sedikit lebih rendah dibandingkan tahun lalu (2014) karena kami juga masih akan berusaha berhati-hati dan melihat situasi yang ada,“ ujar Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdani Dzulkarnaen Salim dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (20/4).

Sumber pendanaan capex berasal dari kas internal dan pinjaman bank yang porsinya belum dapat diberitahukan kepada publik. Selain itu Hamdani menuturkan tahun ini perusahaannya belum ada rencana untuk mengeluarkan obligasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait pengunaan, Hamdani mengungkapkan belanja modal tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kapabilitas pembuatan komponen baru dari perusahaan inti maupun joint venture. Hal itu tidak jauh berbeda dengan pemanfaatan capek tahun lalu.

Selain itu, alokasi capex juga digunakan untuk menambah 80 gerai Shop and Drive Astra Otoparts dari sekitar 335 gerai yang ada saat ini di seluruh Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk memperkuar bisnis retail perseroan.

“Karena jangka panjangnya kami yakin bahwa dengan pertumbuhan masyarakat tingkat menengah di Indonesia bisnis retail ini akan sangat kuat di Indonesia pada masa depan,” kata Hamdani.

Laba Turun karena Pelemahan Rupiah

Sikap kehatian-hatian perseroan memang beralasan pasalnya tahun lalu laba bersih perseroan mengalami penurunan sekitar 8,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 817,66 miliar.

Hamdani menuturkan faktor penyebab utama dari penurunan laba bersih adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Melemahnya kurs rupiah menyebabkan biaya bahan baku yang sebagian besar diimpor seperti besi baja, aluminium, plastik dan karet menjadi meningkat.

“Efek kedua dari melemahnya rupiah (terhadap dolar AS) adalah sebagian dari perusahaan-perusahaan kami itu mempunyai hutang dalam mata uang asing sehingga begitu rupiah tertekan efeknya luar biasa,” tutur Hamdani.

Selain melemahnya nilai tukar, penurunan laba bersih juga disebabkan oleh meningkatnya upah tenaga kerja (Upah Minimum Regional/ UMR) “Jadi UMR di beberapa daerah di sekitar Jakarta itu tahun lalu mengalami kenaikan signifikan. Bahkan ada daerah yang sebelumnya tidak ada upah sektoral tiba-tiba menerapkan upah sektoral sehingga upah minimumnya sampai 50 persen,” ujarnya.

Untuk meningkatkan kinerja Astra Otoparts tahun ini, Hamdani akan meningkatkan penjualan suku cadang pada segmen pasar Replacement Market (REM) karena segmen konsumen pabrik Original Equipment Manufacturer (OEM)) diperkirakan akan mengalami penurunan. Hal itu juga diikuti dengan peningkatan kontrol pada proses produksi komponen. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER