OJK: Google dan Facebook, Startup Sukses Berkat Modal Ventura

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 27 Apr 2015 13:36 WIB
Rasio jumlah wirausaha terhadap populasi di Indonesia hanya 1,6 persen, jauh tertinggal dibandingkan Malaysia 2,2 persen, Tiongkok 10 persen, dan AS 12 persen.
Presiden Terpilih Joko Widodo (kiri) dan Pendiri Facebook Mark Zuckerberg saat bertemu dan memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di Balaikota, Jakarta, Senin, 13 Oktober 2014. Pertemuan dengan Joko Widodo ini merupakan bagian dari agenda Mark Zuckerberg sebelum menghadiri acara Internet.org Developer Workshop dan akan bertemu dengan operator dan pengembang aplikasi lokal di Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat akan memulai usaha rintisan digital (startup), masalah permodalan kerap menjadi kendala. Keluhan mengenai sulitnya memperoleh pinjaman perbankan menjadi curahan hati yang biasa disampaikan para perintis startup company. Kecenderungan bank menerapkan syarat ketat dan rumit tidak jarang memaksa wirausaha digital 'balik badan' usai dipersulit perbankan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai itu sebagai masalah klasik yang seharusnya tak lagi terjadi. Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK mengatakan ada aternatif pembiayaan yang masih bisa ditempuh pengusaha startup sebelum 'lempar handuk', yakni mengajukan pinjaman modal kerja ke perusahaan modal ventura (PMV).

"Karena kalau mengajukan pinjaman ke bank, biasanya bank butuh track record usaha minimal tiga tahun. Maka dari itu skema modal ventura sangat cocok bagi industri usaha seperti startup company. Terutama di industri kreatif," kata Firdaus dalam seminar Industri Modal Ventura OJK di Jakarta, Senin (27/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee Company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha. Biasanya jangka waktu pinjaman (tenor) yang ditawarkan sangat panjang, dan ini dinilai cocok bagi para pemula di dunia usaha.

Banyak perusahaan multinasional, kata Firdaus, yang merintis bisnis dengan mengandalkan pembiayaan modal ventura. Adalah Google dan Facebook contoh suksesnya.

"Kalau kita lihat perusahaan di luar negeri, seperti Google dan Facebook awalnya dibiayai dari pendanaan ventura," ujar Firdaus.

Google adalah perusahaan multinasional Amerika Serikat yang lahir dari inovasi dua mahasiswa cerdas asal Universitas Stanford, Larry Page dan Sergey Brin. Google fokus pada teknologi pencarian, komputasi web, perangkat lunak, dan periklanan daring. Google kini menjadi 'perpustakan online' paling terkenal di dunia.

Sementara Facebook, dengan penemunya yang terkenal Mark Zuckerberg, mengembangkan produk jejaring sosial yang mendunia dalam waktu relatif singkat. Facebook membukukan pendapatan US$ 3,54 miliar pada kuartal pertama 2015, atau tumbuh 42 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.  

Indonesia tertinggal
 
Roslan F. Roesli, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Perbankan dan Finansial, menilai minat masyarakat Indonesia dalam menjalankan wirausaha masih sangat tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia. Menurutnya, dari total jumlah penduduk Indonesia saat ini, hanya 1,6 persen yang terjun menjadi pengusaha, jauh di bawah Malaysia yang mencapai 2,2 persen dari populasi.

"Ini dibawah 2 persen yang merupakan standar internasional. Sangat kalah jauh dari Jepang dan China yang menacapai 10 persen dan Amerika Serikat yang sudah 12 persen," katanya.

Oleh sebab itu, lanjut Roslan, langkah OJK merevitalisasi PMV merupakan solusi awal dari krisis modal pebisnis startup. Kebijakan ini diharapkan Roslan bisa lebih memperkuat struktur pendanaan PMV sehingga pinjaman yang diberikan lebih bersifat jangka panjang.

"Modal ventura adalah jembatan untuk startup company untuk bersentuhan dengan sektor formal atau bank dan pasar modal," ujar Roslan (ags/gen)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER