Revitalisasi 2 Pabrik Gula PTPN X Tunggu Modal Negara Cair

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 13 Mei 2015 19:05 WIB
Saat ini separuh dari 62 pabrik gula kristal putih di Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Sebanyak 50 Pabrik milik BUMN dan 12 sisanya dikelola swasta.
Dirut PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X), Subiyono (ketiga kiri), bersama jajaran direksi PT Energi Agro Nusantara (Enero), memeriksa peralatan di Pabrik Bioetanol di Mojokerto, Jatim, Senin (16/2). Pabrik Bioetanol milik PTPN X yang memiliki kapasitas 30 ribu Kiloliter per tahun tersebut, akan melakukan pengembangan produk turunan lain seperti gas metana. (ANTARA FOTO/Eric Ireng)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Perkebunan Nusantara XI akan memanfaatkan penyertaan modal negara (PMN) tahun ini sebesar Rp 65 miliar untuk merevitalisasi dua pabrik gula di Jatiroto, Jawa Tengah dan Asembagus, Jawa Timur. Rencana ini baru akan jalan setelah dana yang dijanjikan pemerintah masuk ke kas perseroan.

"Peraturan Presiden (Perpres) terkait PMN untuk PTPN XI rencananya akan keluar pada akhir bulan Mei ini. Dengan demikian, kami bisa memperbaiki kualitas dua pabrik kita di Jatiroto dan Asembagus," ujar Direktur SDM dan Umum PTPN XI, M. Cholidi di Jakarta, Rabu (13/5).

Setelah Perpres keluar, Cholidi mengatakan perseroan segera melakukan tender untuk menentukan pelaksana proyek revitalisasi tersebut. Pemenang tender, tegas Cholidi, harus bisa menyelesaikan revitalisasi kedua pabrik gula tersebut dalam jangka waktu 1,5 tahun mengingat perseroan menginginkan produksi barang turunan tebu selain gula.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk meningkatkan daya saing, kami membuat pabrik tebu yang terintegrasi, di mana kami juga akan bangun pabrik gula serta ethanol dan tenaga listrik. Namun untuk menghasilkan ethanol kami perlu penggantian boiler selama 1,5 tahun," tuturnya.

Dia menambahkan kapasitas pabrik Jatiroto akan bertambah dari 7 ribu ton cane day (TCD) menjadi 10 ribu TCD, sedangkan kapasitas pabrik Asembagus akan bertambah dari 3 ribu TCD menjadi 6 ribu TCD. Untuk ethanol yang dihasilkan dari masing-masing pabrik tersebut diharapkan bisa menghasilkan tenaga listrik sebesar 20 megawatt.

"Penyediaan ethanol ini jangka panjang, ke depannya kami harap Pertamina mau membeli ethanol dari kami sebagai daya pembangkit. Dengan adanya revitalisasi pabrik ini artinya kami ingin menjadi lebih kompetitif," jelas Cholidi.

Sebagai informasi, pada awal tahun lalu PTPN XI sudah dijanjikan untuk mendapat PMN sebesar Rp 65 miliar untuk revitalisasi pabrik gula di Jatiroto serta Asembagus. Sedangkan pemerintah sendiri telah menjanjikan akan memberikan PMN dengan total Rp 3,5 triliun untuk revitalisasi pabrik gula nasional dimana PTPN III menerima Rp3,15 triliun, PTPN VII sebesar Rp17,5 miliar, PTPN IX sebesar Rp100 miliar, PTPN X sebesar Rp97,5 miliar, PTPN XI sebesar Rp65 miliar, dan PTPN XII Rp70 miliar.

Masalah daya saing pabrik gula nasional juga sebelumnya sudah diutarakan oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin, di mana dirinya merekomendasikan penutupan sejumlah pabrik gula BUMN karena hanya mampu berproduksi di bawah empat ribu TCD.

"64,5 persen atau mayoritas pabrik gula milik BUMN berumur di atas 100 tahun dan hanya beroperasi 150 hari per tahun. Beberapa diantaranya memiliki jumlah karyawan di atas seribu pekerja, sehingga tak efisien," ujarnya baru-baru ini.

Berdasarkan data Kemenperin, saat ini sebanyak 62 pabrik memproduksi gula kristal putih di Indonesia, yang sekitar separuhnya beroperasi di Pulau Jawa. Dari angka tersebut, sebanyak 50 pabrik berstatus BUMN dan 12 pabrik lainnya milik swasta. (ags/ded)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER