Jakarta, CNN Indonesia -- PT Wilmar Nabati Indonesia telah menyelenggarakan Pasar Minyak Goreng Murah di kantor pusat Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat pada hari Selasa, (16/6) kemarin. Dalam menggelar pasar murah tersebut, Wilmar menyediakan 10 ton minyak goreng yang direncanakan ludes pada hari yang sama.
"Hingga pukul 11.00 WIB tadi, minyak goreng persediaan kami telah habis 50 persen. Kami harap minyak goreng kita akan habis karena antusias masyarakat setempat sangat luar biasa," terang komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, MP Tumanggor di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Dalam pasar murah tersebut, perusahaan hanya menyediakan minyak goreng dengan merk Fortune dan tidak membawa merk minyak goreng lain dari perusahaan, yaitu Sania. Selain itu, pada kesempatan tersebut ia mengatakan bahwa harga minyak goreng yang dijual lebih murah dari biasanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kini kami hanya jual Rp 9 ribu per liternya. Biasanya kalau dijual di pusat perbelanjaan, harganya dua kali lipat dibanding yang kami jual sekarang, makanya sekarang ramai," jelasnya.
Dengan perhitungan konversi minyak goreng sebesar 0,92 kilogram per liter, maka nilai penjualan minyak goreng pada kesempatan tersebut bisa mencapai 10,8 ribu liter. Dengan kata lain, perusahaan bisa mencatat penjualan senilai Rp 97,82 juta jika minyak goreng ini laris semua.
Di samping itu, Bantar Gebang dipilih perusahaan mengingat banyaknya masyarakat tidak mampu yang berdomisili di wilayah tersebut. Setelah Bantar Gebang, dalam waktu dekat perusahaan juga akan menggelar hal serupa di kawasan Muara Kamal, Jakarta Utara.
"Lokasi pasar ini merupakan lokasi kedua kami setelah di Solo, Jawa Tengah kemarin. Untuk Bantar Gebang sendiri, alasannya adalah karena jumlah warga tidak mampu yang besar. Menurut catatan kami, di sini ada lima ribu pemulung," tambah Tumanggor.
Kendati dijual dengan harga miring, namun perusahaan tetap mencegah pembelian minyak goreng dalam partai banyak demi mencegah pencari rente yang berniat menjual kembali dengan harga normal. Romlah, penjaga stand pasar minyak murah mengatakan, pengunjung hanya bisa membeli minyak sebanyak satu karton, atau senilai 12 liter.
"Demi mencegah penjualan kembali, kami hanya batasi penjualan sebanyak satu karton per orang. Selain itu, tak ada potongan harga jika pengunjung membeli dalam jumlah banyak. Penetapan harganya masih harga jual dikali berapa liter minyak goreng yang mereka beli," tutur Romlah di tempat yang sama.
Dengan banyaknya pembeli, Tumanggor mengakui bahwa pihak kelurahan dan pengelola TPST setempat juga menginginkan Wilmar untuk menyelenggarakan pasar murah terpadu yang tak hanya menjual minyak goreng, namun juga barang kebutuhan lain seperti gula pasir. Kedepannya, perusahaan akan mempertimbangkan hal tersebut mengingat harga-harga kebutuhan pokok hampir selalu naik setiap menjelang bulan puasa.
"Banyak yang meminta kami untuk membuka pasar murah terpadu. Jika hal tersebut kami lakukan dan permintaan meningkat, kuota minyak goreng akan tetap sama di setiap lokasinya, yaitu 10 ton saja," tambahnya.
(gir)