Jakarta, CNN Indonesia -- Kendati industri ritel ikut terdampak pelemahan ekonomi, induk jaringan retail Ranch Market dan Farmers Market, PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) berencana menambah gerai supermarket di tiga lokasi berbeda tahun ini.
Tiga gerai supermarket tersebut adalah Ranch Market di The Breeze BSD City Serpong dan Ranch Market Surabaya dan 1 toko baru Farmers Market akan di buka pada semester 2 tahun 2015, sehingga jumlah toko yang telah dibuka hingga awal 2015 menjadi 27 toko.
Direktur Utama RANC Nugroho Setiadharma mengatakan meski awal tahun perekonomian Indonesia dihantam pelambatan, bisnis ritel di Indonesia terutama kawasan Jadebotabek, masih sangat prospektif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terlebih jika konsep ritel yang diusung menawarkan perbedaan baik dalam hal kualitas layanan, maupun kualitas barang atau produk yang dijual," ujar Nugroho dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Public Expose di Double Tree Hotel, Jakarta, Rabu (17/6).
Direktur RANC lainnya, Suryawati mengatakan biaya investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan satu toko baru berkisar di antara Rp 7 miliar-Rp 12 miliar, untuk itu perseroan telah menyiapkan belanja modal (capex) senilai Rp 25 miliar untuk penambahan toko dan renovasi toko yang sudah ada.
“Seluruh pengeluaran capex ini menggunakan dana internal perusahaan,” ujarnya.
Sebagai informasi, 2014 lalu perseroan berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp. 1,6 triliun naik 26,4 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan bersih ini didorong oleh 9,5 persen same store sales growth dan penambahan 3 toko baru (Farmers Market Bintaro Exchange, Farmers Market Grand Wisata Bekasi dan Farmers Market Jababeka). Hingga akhir tahun 2014 lalu, Perseroan telah mengoperasikan 25 toko, yang terdiri dari 11 toko Ranch Market dan 14 toko Farmers Market.
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan menurunnya daya beli masyarakat belakangan ini membuat bisnis ritel anjlok 10-15 persen hingga Mei 2015.
Pelemahan udah terlihat sejak tahun lalu. Aprindo mengungkapkan pertumbuhan usaha ritel anggota Aprindo rata-rata hanya tumbuh 7 persen pada tahun lalu, jauh di bawah rata-rata pertumbuhan normal 15 persen per tahun. Secara keseluruhan, nilai bisnis ritel pada tahun lalu mencapai Rp 18 triliun.
(gir/gir)