Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat menyusul optimisme pemerintah terkait perbaikan ekonomi kuartal II 2015. Di sisi lain, referendum Yunani dinilai masih membayangi pasar global.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo mengatakan kondisi perdagangan di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga hari Jumat (3/7), sudah terlihat kondusif.
"IHSG sudah kembali pada trend naik jangka pendek. Pemerintah terlihat sudah optimis bahwa pertumbuhan ekonomi untuk kuartal II 2015 bakal lebih baik dari pada kuartal I," ujarnya dalam ulasannya, dikutip Minggu (5/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Sementara, Gubernur Bank Indonesia, lanjut Satrio, meyakini pertumbuhan ekonomi akan membaik, meski tidak menyebutkan angka proyeksi.
"Tapi setidaknya Menteri Keuangan dan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo sudah yakin bahwa pertumbuhan ekonomi bakal setidaknya 5 persen," jelasnya.
Satrio mengungkapkan, dana asing sudah kembali masuk ke pasar modal Tanah Air dan terlihat konsisten semenjak Jumat pekan lalu. Menurutnya, sempat terjadi aksi beli bersih (net buy) pada 1 Juli lalu ketika Yunani resmi gagal bayar (default). Namun, pada hari Kamis dan Jumat, pemodal asing sudah dalam posisi net buy setidaknya di atas Rp 160 miliar.
"Secara teknikal, IHSG juga terlihat bullish. Trend naik ini memiliki resisten di level psikologis 5.000. Jika mampu ditembus, IHSG memiliki potensi kenaikan hingga kisaran 5.100 – 5.200," kata Satrio.
Jika sudah begini, lanjut Satrio, sepertinya IHSG bakal terus menguat hingga sebelum Lebaran, saat Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi untuk kuartal kedua.
"IHSG bahkan bisa terus bergerak naik setelah Lebaran apabila angka pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kuartal II nanti benar-benar bagus," ungkapnya.
Namun, menurutnya saat ini pelemahan bisa terjadi jika referendum Yunani menjadi sentimen negatif kepada pasar. Ia mengungkapkan, berdasarkan ulasan CNBC, pendukung proposal bail out sudah mencapai angka 60 persen.
"Buat saya, yang penting pergerakan market pada hari Senin pagi. Kalau naik berarti masih akan terus naik hingga Lebaran, dan mungkin juga setelahnya," kata Satrio.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan, jelang referendum Yunani, pelaku pasar di bursa saham Eropa lebih memilih untuk mengurangi aktivitas transaksinya sehingga membuat laju bursa saham Eropa kembali melemah.
"Sikap keras yang ditunjukkan pemerintahan Yunani terhadap program penghematan yang diajukan para kreditur untuk mendapatkan dana talangan, membuat pasar gelisah dan kemungkinan lebih memilih menjauhi pasar hingga dikeluarkannya hasil referendum," jelasnya.
Pada perdagangan Senin (6/7), lanjutnya, IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.930-4.965 dan resisten 4.995-5.015. Laju IHSG dinilai masih bertahan di atas area target support 4.900-4.932 dan mampu melewati area target resisten 4.954-4.972.
"Laju IHSG kembali mencoba membentuk tren kenaikannya. Jika pelaku pasar tidak terburu-buru untuk langsung profit taking dan didukung oleh sentimen-sentimen positif maka IHSG pun akan dapat mempertahankan laju kenaikannya," jelas Reza.
(ags/ags)