Jakarta, CNN Indonesia -- Hingga 8 Juli 2015, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menarik utang sebesar Rp 312,4 triliun melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).
Angka tersebut sekitar 69,09 persen dari target kebutuhan penerbitan SBN yang ditetapkan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang totalnya mencapai Rp 452,1 triliun.
“Sampai 8 Juli telah dieksekusi sekitar 69,09 persen dari kebutuhan penerbitan SBN, jadi fund loading cukup berhasil,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan di kantornya, Jakarta, Kamis (9/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencapaian tersebut membuat Robert bernafas lega. Apabila di paruh kedua tahun ini Amerika Serikat (AS) mulai melakukan upaya normalisasi di sektor keuangannya dengan cara menaikkan suku bunga (
Fed fund-rate), efeknya tidak akan terlalu besar pada pencapaian target kebutuhan penerbitan SBN pemerintah.
“Di semester dua seyogyanya kita akan lebih tenang karena sisanya tidak terlalu banyak,” ujarnya.
Sebagai informasi, total utang pemerintah pusat hingga Mei 2015 mencapai Rp 2.843,25 triliun yang didominasi oleh utang dalam bentuk SBN sekitar Rp 2.151 triliun, sedangkan sisanya dalam bentuk pinjaman.
(gen)