Pemerintah Yakin Indonesia Tak Akan Bernasib Seperti Yunani

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 10 Jul 2015 09:53 WIB
Tingkat defisit anggaran pemerintah terhadap PDB Indonesia berbeda dengan Yunani yang sangat tinggi.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan. (CNN Indonesia/Agust Supriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Ditjen PPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meyakini jumlah utang yang ditanggung negara saat ini tidak akan membuat perekonomian Indonesia terlilit utang seperti Yunani.

Robert Pakpahan, Direktur Jenderal PPR Kemenkeu menyebutkan hingga akhir Mei 2015 utang yang ditanggung negara mencapai Rp 2.843 triliun. Utang dalam Surat Berharga Negara (SBN) masih mendominasi di angka Rp 2.151 triliun dan sekitar Rp 691 triliun sisanya berasal dari pinjaman Sementara itu, Pendapatan Domestik Bruto Indonesia (PDB) Indonesia hampir mencapai Rp 11 ribu triliun. Tahun lalu, PDB Indonesia mencapai RP 10.542 triliun.

Debt situation pemerintah cukup manageable. 25 persen (rasio utang terhadap PDB) bagi suatu negara besar itu masih manageable,” kata Robert di kantornya, Jakarta, Kamis (9/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, rata-rata jatuh tempo (average time to maturity) utang negara ada di kisaran 9,7 tahun, artinya masih cukup lama dan aman.

“Kalau average time to maturity-nya 3 tahun kita perlu khawatir. Ini utang Rp 2.800 triliun kan jatuh temponya hampir 10 tahun,” ujarnya.

Robert mengungkapkan, tingkat defisit anggaran pemerintah terhadap PDB Indonesia juga berbeda dengan Yunani. Di Yunani, tingkat defisit fiskalnya tinggi. Bahkan utang kepada dunia internasional telah melampaui PDB negaranya.

Sementara itu, tingkat defisit Indonesia masih dikategorikan aman dengan rata-rata defisit di level 2 persen dari PDB. Bahkan, menurut ketentuan yang berlaku defisit Indonesia telah dipatok tidak boleh melampaui 3 persen dari APBN.

"Dengan level defisit seperti ini, debt to GDP-nya kita tidak akan terlalu tinggi," kata Robert.

Menurutnya dengan menjaga rasio utang terhadap PDB dan level defisit anggaran, Indonesia akan terhindar dari krisis seperti yang melanda Yunani.

Tunda Euro Bond

Pada kesempatan yang sama, Robert menyebutkan kondisi perekonomian Eropa akibat krisis keuangan di Yunani membuat pemerintah menahan diri untuk menerbitkan obligasi dalam mata uang euro (euro bond). Sebagai pengingat, tahun lalu pemerintah telah menerbitkan obligasi euro senilai 1 miliar euro atau sekitar Rp 13- 14 triliun.

“Di agenda 2015 memang ada rencana menerbitkan euro bond dan kami sudah roadshow, tapi itu untuk melihat kondisi pasar saja,” kata Robert.

Apabila kondisi keuangan Eropa membaik, pemerintah telah siap untuk menerbitkan obligasi yang nilainya masih dirahasiakan tersebut. Kalaupun pemerintah tidak jadi menerbitkan obligasi euro untuk tahun ini, pemerintah menurutnya masih memiliki opsi-opsi pembiayaan lain. (gen)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER