Jelang Libur Panjang, Indeks Konsolidasikan Penguatan
CNN Indonesia
Selasa, 14 Jul 2015 06:38 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (14/7) diperkirakan akan bergerak di kisaran 4846–4992.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan beberapa hari menjelang libur panjang, IHSG tengah melakukan konsolidasi untuk bergerak pada target support 4846 dan target resistance pada level 4992.
“IHSG masih memiliki kekuatan besar untuk naik, potensi untuk kembali bergerak naik masih terlihat cukup besar melihat kondisi perekonomian dalam negri yang dapat dikatakan relatif stabil,” kata William dalam riset dikutip Selasa (14/7).
Menurutnya, saat ini merupakan momentum yang tepat bagi para investor jangka panjang untuk melakukan langkah akumulasi pembelian. Sebab ia menilai IHSG dalam jangka panjang masih berada dalam jalur uptrend.
Sementara Sinarmas Investment Research memperkirakan hari ini IHSG diprediksi bergerak menguat di kisaran level 4810-5000.
“Dengan tercapainya kesepakatan negosiasi antara Yunani dan Eropa terkait program bailout turut memberikan sentimen terhadap indeks. Sedangkan dari dalam negeri, investor menantikan Bank Indonesia merilis suku bunga acuan yang diperkirakan stagnan pada level 7,5 persen,” ujar riset Sinarmas.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan beberapa hari menjelang libur panjang, IHSG tengah melakukan konsolidasi untuk bergerak pada target support 4846 dan target resistance pada level 4992.
“IHSG masih memiliki kekuatan besar untuk naik, potensi untuk kembali bergerak naik masih terlihat cukup besar melihat kondisi perekonomian dalam negri yang dapat dikatakan relatif stabil,” kata William dalam riset dikutip Selasa (14/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Sinarmas Investment Research memperkirakan hari ini IHSG diprediksi bergerak menguat di kisaran level 4810-5000.
“Dengan tercapainya kesepakatan negosiasi antara Yunani dan Eropa terkait program bailout turut memberikan sentimen terhadap indeks. Sedangkan dari dalam negeri, investor menantikan Bank Indonesia merilis suku bunga acuan yang diperkirakan stagnan pada level 7,5 persen,” ujar riset Sinarmas.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK