Krisis Reda, 13 Juta Mobil Bakal Terjual di Eropa Tahun Ini

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Selasa, 21 Jul 2015 16:14 WIB
Jumlah mobil baru di Eropa yang terdaftar di ACEA pada semester I 2015 lebih dari 7 juta unit atau meningkat 8,2 persen dibandingkan semester I 2014.
Ekspor Mobil Honda di Yokohama, Jepang. (Reuters/Toru Hanai)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Manufaktur Otomotif Eropa (ACEA) menargetkan penjualan mobil baru di Benua Biru lebih dari 13 juta unit pada tahun ini. Angka tersebut tumbuh 5 persen dibandingkan dengan penjualan tahun lalu yang mencapai 12,6 juta unit.

Sekretaris Jenderal ACEA, Erik Jonnaert menjelaskan tahun lalu merupakan titik balik positif bagi industri otomotif di Eropa. Dengan total penjualan 12,6 juta mobil penumpang, itu menandai pertumbuhan positif perdana sejak krisis keuangan dimulai pada 2007.

Tren positif pasar otomotif Eropa, mampu bertahan selama paruh pertama 2015. Berdasarkan data ACEA, selama enam bulan pertama 2015 permintaan mobil penumpang baru di Uni Eropa naik 14,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara jumlah mobil baru yang terdaftar di ACEA pada semester pertama 2015 lebih dari 7 juta unit atau meningkat 8,2 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua pasar otomotif utama di kawasan secara signifikan menunjukkan kenaikan permintaan, di mana mayoritas tumbuh dua digit. Antara lain Spanyol melonjak 23,5 persen, Perancis naik 15 persen, Italia meningkat 14,4 persen, Jerman dan Inggris masing-masing tumbuh 12,9 persen.

"Meskipun perkiraan positif ini, tetapi kami tidak boleh berpuas diri," ujar Jonnaert dalam situs resmi ACEA, yang dikutp CNN Indonesia, Selasa (21/7).

Menurut Jonnaert, Eropa masih menghadapi masa yang penuh tantangan untuk melewati rekor penjualan mobil terbanyak di Eropa pernah dicatat ACEA pada 2007, yakni mencapai 16 juta unit.

"Hari ini penjualan mobil Uni Eropa berada di belakang China dan Amerika Serikat, di mana tingkat penjualan mereka sekarang telah pulih ke tingkat sebelum krisis," tuturnya.

"Inilah sebabnya mengapa sekarang lebih penting dari pada sebelumnya untuk memastikan bahwa daya saing industri kita, sebagai salah satu sektor strategis yang paling penting di Eropa, tetap tinggi," tuturnya.

Jonnaert berharap para pembuat kebijakan Eropa dapat menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan perdagangan internasional. Keduanya dinilai sebagai penggerak utama industri otomotif Eropa untuk bisa bersaing di tingkat global.

Sebagai informasi, ada 17 prinsipal otomotif dunia yang tergabung dalam ACEA, yakni BMW Group, DAF Truk, Daimler, Fiat Chrysler Mobil, Ford Eropa, Hyundai Motor Eropa, Iveco, Jaguar Land Rover, Opel Group, PSA Peugeot Citroën, Renault Group, Toyota Motor Eropa, Volkswagen Group, Volvo Cars, dan Volvo Group.

ACEA mencatat sekitar 12,1 juta orang atau 5,6 persen dari populasi Uni Eropa bekerja di sektor otomotif. Sedikitnya terdapat 3,1 juta jenis pekerjaan di industri otomotif yang mewakili 10,4 persen dari manufaktur Uni Eropa.

Masih dari sumber yang sama, kendaraan bermotor sejauh ini menyumbang pajak sekitar € 396 miliar di 15 negara Uni Erupa (EU15).

Khusus untuk kegiatan riset dan pengembangan (R&D) di bidang otomotif, swasta telah menggelontorkan modal investasi mencapai € 41,5 miliar setiap tahunnya.

Sektor otomotif tercatat memberikan kontribusi signifikan terhadap surplus neraca perdagangan Uni Eropa sebesar € 95,1 miliar. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER