Nilai Penerbitan Obligasi Jawa Barat Bengkak Dua Kali Lipat

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 30 Jul 2015 20:37 WIB
Dari rencana awal Rp 4 triliun, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyatakan instansinya akan menaikkannya jadi Rp 8 triliun.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (kiri depan). (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana menerbitkan surat utang atau obligasi daerah sampai Rp 8 triliun dalam waktu dekat. Angka tersebut naik dari rencana nilai awal sebesar Rp 4 triliun.

Selain menaikkan nilai obligasi, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan Pemerintah Provinsi telah memutuskan akan memberikan tenor 10 tahun atas obligasi tersebut.

Deddy menjelaskan, alasan Pemerintah Provinsi menambah target penerbitan obligasi karena dana tersebut tidak hanya akan digunakan untuk membangun Bandara Kertajati. Namun juga proyek-proyek infrastruktur daerah lainnya seperti jalan tol Cisungdau, tol Gedebage - Tasikmalaya, tol Sukabumi - Ciranjang, dan Ciranjang-Padalarang yang sedang disiapkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumat ini Pak Mardiasmo (Wakil Menteri Keuangan) akan ke Bandung bahas itu (obligasi). Ini akan jadi satu model pembiayaan pembangunan daerah yang didanai dari penerbitan obligasi," ujar Deddy usai mengikuti rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (30/7).

Menurut aktor senior tersebut, tenor selama 10 tahun diberikan dengan mempertimbangkan pendapatan asli daerah (PAD) yang akan digunakan untuk mengembalikan dana obligasi kepada investor berikut yield yang belum ditentukan.

“Kami sudah siap dengan penerbitan obligasi, ada tim independen yang membuat studi kelayakan dengan melibatkan beberapa konsultan. Secara kajian sudah semua, tinggal prosedur di Kementerian dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," katanya.

Penerbitan obligasi ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Deddy mengaku optimistis akan banyak investor yang tertarik dengan obligasi daerah Jawa Barat, pasalnya pertumbuhan ekonomi daerah tersebut selalu baik.

"Kalau PAD tidak meningkat, menerbitkan obligasi seperti bunuh diri karena ini merupakan investasi jangka panjang," ujarnya. (gen)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER