Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan pemerintah berencana membentuk Tim Pengkaji Eskpor untuk melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor baru. Tujuan akhirnya tidak lain untuk meningkatkan kinerja ekspor dan memperbaiki neraca dagang Indonesia.
Sofyan menjelaskan tim yang dimaksud ini kelak akan memonitor potensi negara-negara yang selama ini belum menjadi sasaran ekspor komoditas nasional.
"Dalam keadaan ekonomi internasional yang sulit ini, kita harus mencari pasar yang tidak konvensional, di luar China, Jepang, Korea Selatan, Eropa, dan Amerika Serikat,” kata Sofyan di kantor Wakil Presiden, Senin (3/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sofyan yakin dengan menambah negara tujuan ekspor non-konvensional, akan menambah peluang Indonesia meningkatkan ekspor meskipun nominalnya masih terbatas. Oleh karena itu, tim pengkaji ini akan melakukan relasi supervisi ke berbagai negara tujuan baru tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia pada Januari-Juni 2015 mencapai US$ 78,29 miliar atau turun 11,86 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan juga terjadi di ekspor non-migas mencapai US$ 68,3 miliar atau lebih rendah 6,62 persen secara tahunan.
Selain itu, transaksi impor pada Januari-Juni 2015 mencapai US$ 73,94 miliar atau turun 17,81 persen secara tahunan. Untuk komulatif nilai impor yang terdiri dari non-migas mencapai US$ 13,1 miliar, turun 39,91 persen dan nonmigas US$ 60,84 miliar, atau turun 10,74 persen.
(gen)