Jakarta, CNN Indonesia -- Musim kemarau panjang yang melanda Indonesia diyakini akan membuat sejumlah daerah menjadi kering. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan Indramayu, Bojonegoro, dan Demak merupakan tiga daerah yang mengalami imbas terburuk amukan el Nino yang merupakan fenomena alam tak terhindarkan tersebut.
"Tapi kami sudah mengambil langkah antisipasi," ujar Amran saat menghadiri rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/8).
Langkah antisipasi yang dilakukan menurut Amran adalah dengan cara membagikan pompa air ke sejumlah daerah yang mengalami kekurangan air, serta membangun irigasi di sejumlah sawah yang mulai kekeringan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan diakui Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, wilayah Timur Indonesia juga sudah mengalami dampak cukup parah seperti dikutipnya dari laporan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG).
"Menurut BMKG malah ke Timur, Sulawesi dan Indonesia Timur pokoknya. Tapi kami masih susah memprediksinya, seperti Sumatera Barat saja sudah ada hujan," ujarnya.
Siapkan Rp 3,5 TriliunSementara guna mengantisipasi krisis pangan yang terjadi akibat langkanya bahan pangan di pasar, pemerintah telah menyiapkan dana siaga menghadapi El Nino hingga Rp 3,5 triliun.
Namun Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengungkapkan bahwa dana Rp 3,5 triliun tersebut baru dapat dicairkan apabila keadaan sudah sangat mendesak.
"Harus didiskusikan dulu penggunaannya untuk apa, yang pasti ada cadangan Rp 3,5 triliun untuk cadangan beras pemerintah dan stabilisasi pangan," ujar Askolani.
(gen)