Pemerintah Pertimbangkan Saran SBY dalam Hadapi Krisis

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Sabtu, 29 Agu 2015 16:00 WIB
Staf khusus Menteri Keuangan Arif Budimanta mengatakan SBY memberikan banyak pandangan untuk membantu penggodokan kebijakan ekonomi pemerintah.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato politiknya saat penutupan kongres IV Partai Demokrat di Hotel Shangrila, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/5). (AntaraFoto/ Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintahan Joko Widodo akan mempertimbangkan saran Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dalam menghadapi potensi krisis keuangan 2015.Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Menteri Keuangan Arif Budimanta saat ditemui di Jakarta, Sabtu (29/8).

"Tentu saja kami berterimakasih kepada Presiden ke-6 Pak SBY telah memberikan banyak pandangan untuk membantu dan memberikan perbandingan tentang kebijakan ekonomi yang disampaikan kepada pemerintah," kata Arif. (Lihat Juga: Demokrat Imbau Jokowi Pertimbangkan Saran SBY Hadapi Krisis)

Dia juga mengatakan, saran SBY menunjukkan kesamaan dalam hal membangun optimisme perekonomian dan memperkuat fondasi ekonomi yang lebih kuat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini menjadi pertimbangan pemerintah," kata Arif. (Lihat Juga: Menkeu Mengaku Makin Berat Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi)

Sebelumnya, SBY menyatakan pemerintah saat ini perlu merangkul semua elemen pemerintah dan masyarakat untuk duduk bersama mengatasi duduk permasalahan ekonomi, terutama terkait anjloknya nilai tukar Rupiah dengan Dollar Amerika Serikat yang menembus angka Rp14 ribu.

"Saat ini yang diperlukan adalah kepemimpinan dengan direktif yang jelas; solusi, kebijakan dan tindakan yang cepat dan tepat; serta dukungan semua pihak," ujar SBY dalam akun twitter resminya.

Dia tidak menampik bahwa Indonesia kerap dirundung gejolak perekonomian. Namun dia berharap pemerintah bisa mengambil pengalaman saat Indonesia berhasil bangkit dari keterpurukan ekononi pada kurun 2008.

Menurut SBY, pemerintahan yang dipimpinnya kala itu berhasil meminimalisir dampak krisis global karena pemerintah pusat/daerah, dunia usaha, BUMN, ekonom dan pimpinan media bersatu. (utd/utd)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER