Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan produsen alat perebus (
boiler), PT Atmindo akan melepaskan saham ke publik guna menambah modal kerja sekitar Rp 50 miliar. Initial public offering (IPO) ini juga terkait dengan minat perseroan mengincar proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Selaku penjamin emisi, PT Panin Sekuritas melalui Sekretaris Perusahaannya Prama Nugraha mengungkapkan, Atmindo berencana melepas 22 persen sahamnya ke publik pada tahun ini.
“Target dana yang diincar masih kisaran ya," jelasnya kepada media di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (21/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prama menuturkan Atmindo merupakan perusahaan terkemuka di industri
boiler dan menjadi pemasok alat perebus untuk beberapa perusahaan perkebunan.
Dia menjelaskan, Atmindo memiliki aset senilai Rp 167 miliar per 31 Mei 2015, dengan ekuitas sebesar Rp 89 miliar. Menurutnya, dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk modal kerja untuk persiapan ekspansi berikutnya.
“Dana ini untuk kebutuhan modal kerja. Kebutuhan dananya bisa sampai Rp 50 miliar,” ungkapnya.
Presiden Direktur Atmindo, Rudy Susanto mengatakan pihaknya menargetkan pertumbuhan kinerja hingga 20 persen pada tahun ini dan 2016. Ia mengaku, kapasitas produksi perseroan saat ini sudah maksimal.
“Kita tidak muluk-muluk soal target, sebesar 20 persen. Kapasitas kami saat ini sudah 40 unit per tahun. Tahun lalu pendapatan kami sekitar Rp 90 miliar. Hingga tahun ini sudah tercapai separuhnya,” tuturnya.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, total nilai penawaran saham perdana pada tahun ini, dari 10 emiten baru dan 2 emiten yang melakukan pencatatan saham kembali (relisting), mencapai Rp 9,02 triliun. Sementara pada tahun lalu, total nilai IPO dari 24 emiten mencapai Rp 9,12 triliun.
Untuk pencatatan saham tambahan, sejak Januari hingga 18 September 2015 (year to date) terdapat 14 emiten yang melakukan rights issue dengan total nilai fund raising sebesar Rp 14,25 triliun. Adapun di sepanjang 2014, total perolehan nilai rights issue sebesar Rp 39,22 triliun dari 22 emiten.
Kepincut Proyek JokowiRudy menjelaskan, perseroan sebelumnya lebih banyak berfokus pada penyediaan boiler untuk industri perkebunan seperti sawit, karet dan lainnya. Kendati kondisi komoditas tersebut sedang lesu, menurutnya, kebutuhan boiler tetap ada karena buah yang dipanen harus segera diolah.
Namun, Rudy menyatakan pihaknya saat ini tengah bersiap untuk terjun ke bisnis pembangkit listrik setelah pemerintahan Joko Widodo mencanangkan program listrik 35 ribu MW. Ia mengatakan pihaknya sudah pernah membangun pembangkit listrik meski dalam skala kecil.
“Kami sudah pernah membuat power plant skala kecil sebesar 7 megawatt, tapi untuk yang skala besar kami sudah siap dari segi investasi teknologi, tinggal marketnya saja,” jelasnya.
(ags)