Akali Uji Emisi, Volkswagen Terancam Denda US$ 18 Miliar

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Rabu, 23 Sep 2015 13:23 WIB
EPA menyebut Volkswagen bisa dikenakan denda US$ 37.500 per unit mobil produksinya yang melanggar regulasi udara bersih.
Akibat mengakui skandal uji emisi tersebut, saham perusahaan yang di Indonesia terkenal dengan mobil kodoknya itu langsung anjlok hampir 17 persen di Frankfurt, Jerman pada perdagangan Selasa (22/09). (REUTERS/Lucy Nicholson).
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan mobil asal Jerman Volkswagen (VW) terancam denda hingga US$ 18 miliar atas skandal manipulasi teknologi yang diterapkan pada jutaan unit mobil produksi pabrikan VW.

Kasus ini terungkap setelah Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (Environmental Protection Agency/EPA) dan California Air Resources Board (CARB) melaporkan bahwa VW Amerika Serikat memasang piranti lunak khusus pada beberapa kendaraan diesel untuk mengakali kewajiban uji emisi di negara itu.

VW diduga memasang piranti lunak tersebut pada mobil-mobil yang dipasarkan di Amerika Serikat seperti Beetle, Golf, Jetta, Passat, serta Audi A3 yang menggunakan mesin 2.0 liter turbo diesel buatan perusahaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut EPA, Audi dan mobil-mobil VW tersebut membuang nitrogen oksida (NOx) hingga 40 kali dari batas yang ditoleransi.

Petugas EPA Cynthia Giles mengatakan perusahaan tersebut bisa kena penalti hingga US$ 37.500 untuk tiap kendaraan yang melanggar regulasi udara bersih.

Komite eksekutif VW mengakui ada 11 juta unit mobil yang dipasangi piranti khusus untuk memanipulasi uji emisi itu. Atas kejadian itu, CEO VW Martin Winterkorn menyatakan permohonan maafnya kepada publik.

"Jutaan pelanggan di seluruh dunia selama ini telah memberikan keprcayaannya pada produk kami. Kami memohon maaf telah merusak kepercayaan itu," ujar Martin seperti dikutip CNN Money, Rabu (23/9).

Saham Ambruk

Saham perusahaan yang di Indonesia terkenal dengan mobil kodoknya itu langsung anjlok hampir 17 persen di Frankfurt, Jerman pada perdagangan Selasa (22/09). Sementara sehari sebelumnya sempat turun 19 persen dari 162,20 euro menjadi 131,90 euro per saham. Perusahaan dilaporkan kehilangan 14,4 miliar euro dari nilai pasar. (gen)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER