Jakarta, CNN Indonesia -- Dana Pensiun (Dapen) Pertamina mengaku meraup keuntungan signifikan dalam sebulan setelah membeli sekitar 5 persen saham PT Kresna Graha Sekurindo Tbk (KREN) pada bulan lalu. Sayangnya, keuntungan Dapen Pertamina harus berhenti setelah Otoritas Bursa menghentikan perdagangan saham KREN karena nilainya melonjak di atas kewajaran.
Presiden Direktur Dana Pensiun Pertamina, Helmi Kamal Lubis mengatakan pihaknya membeli saham Kresna Graha pada bulan lalu dalam jumlah yang lumayan besar. Dia tak menyangka baru sebulan meraup imbal hasil 250 persen, saham KREN tak boleh lagi diperjual-belikan.
“Kami masuk ke saham KREN ada sekitar 5 persen kepemilikan, bagus dan naik. Tapi kita tidak nyangka sampai di-suspend. Kita gain 250 persen dalam satu bulan. Jadi ya ngapain ngikutin indeks, kan masih lemah,” jelasnya di Jakarta, Rabu (23/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Helmi, Dana Pensiun Pertamina memang berniat membeli saham KREN dalam jumlah yang lumayan besar. Namun, Helmi tidak menyebutkan diharga berapa Dapen masuk ke KREN pada saat itu.
“Waktu itu awalnya kami masuk (membeli saham) KREN sekitar Rp 180-200 miliar. Intinya kami ingin punya posisi yang besar,” jelasnya.
Sebelumnya pada Rabu (23/09) pagi, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham KREN yang harganya terus melonjak dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini dilakukan untuk mendinginkan situasi dan gejolak saham tersebut.
Irvan Susandy, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI mengatakan, suspensi dilakukan mengingat terjadi peningkatan harga kumulatif saham KREN secara signifikan sejak 29 Agustus 2009. Apabila pada saat itu harga saham KREN sebesar Rp 975 per lembar, maka pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (22/9) harganya melejit menjadi Rp 1.950 atau naik 100 persen.
"BEI perlu melakukan penghentian sementara perdagangan saham KREN dalam rangka cooling down pada 23 September 2015," ujar Irvan melalui pernyataan resmi BEI.
Penghentian sementara perdagangan saham tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya agar investor memiilki waktu yang memadai untuk mempertimbangkan secara matang sebelum berinvestasi di saham perusahaan keuangan ini.
(ags)