Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam lawatan kerjanya ke Washington DC, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan untuk menyaksikan penandatangan 18 kerja sama bisnis yang dibuat oleh 10 entitas nasional dan 14 perusahaan Amerika Serikat (AS). Total investasi yang dibukukan dari keseluruhan kesepakatan bisnis tersebut mencapai US$ 20,25 miliar.
Entitas nasional yang membuat kesepakatan dengan perusahaan AS meliputi PT Pertamina (Persero), PT Saka Energi, PT PLN (Persero) , PT BNI syariah, PT Cikarang Listrindo, PT Indonesia Power, PT Kereta Api Indonesia (persero), Perum Peruri, dan PT Kilat Wahana Jenggala.
Sementara 14 perusahaan AS yang bermitra atau berkomitmen investasi adalah Corpus Christie Liquefaction, Phillip Morris, Coca Cola, Swift Energy, General Electric (GE), Skychaser Energy, Master Card, UPC Renewables, Caterpillar, Cargill, Crane Currency, Jarden Zinc, Bechtel Corporation, dan Hubbell Power Systems.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesepakatan yang berlangsung di Kantor Kamar Dagang AS (US Chamber of Commerce), Washington DC pada Senin (26/10) dihadiri sekitar 250 pengusaha dan pengambil kebijakan dari Indonesia dan AS.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan dari sekian banyak kesepakatan bisnis yang ditandatangani, prosesnya sebagian besar sudah berjalan lama.
"Ada beberapa yang prosesnya sudah sangat lama, terutama yang non-energi umumnya sudah cukup matang tinggal finalisasi. Kedatangan Presiden menjadi momentum bagi mereka," jelas Franky.
Berikut 18 kesepakatan bisnis dan nilai investasi tersebut:
- Perjanjian jual beli gas alam cair (LNG) antara Pertamina dan Corpus Christie Liquefaction senilai US$ 13 miliar
- Phillip Morris berkomitmen ekspansi hingga 2020 dengan rencana investasi mencapai US$ 1,9 miliar.
- Coca Cola investasi US$ 500 juta untuk perluasan dan penambahan produksi, pergudangan, distribusi, dan infrastruktur minuman ringan (2015-2018).
- Pengembangan lahan "shale gas" Eagle Ford, Fasken antara Saka Energi dengan Swift Energy di Webb County, Texas senilai US$ 175 juta
- PT PLN (Persero) Gorontalo dengan General Electric bersepakat membangun turbin gas dan cydepower berkapasitas 100 MW di Gorontalo senilai US$ 100 juta.
- Kerja sama Universitas Udayana dengan Skychaser Energy untuk konservasi air dan reduce power consumption senilai US$ 30 juta
- BNI syariah dengan Master Card meluncurkan kartu debit haji dan umroh
- PT PLN (Persero) dengan UPC Renewables sepakat membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu berkapasitas 350 MW (2015-2018)
- Cikarang Listrindo dengan General Electric sepakat memperluas pembangunan pembangkit listrik (IPP) senilai US$ 600 juta
- PT Indonesia Power dengan General Electric sepakat membangun pembangkit listrik di Jawa Tengah berkapasitas 700 MW senilai US$ 400 juta
- PT PLN (Persero) dengan General Electric sepakat investasi US$ 525 juta untuk membangun pembangkit bergerak (mobile) berkapasitas 500 MW di Mataram, Bangka, Tanjung Jabung, Pontianak, Lampung dan Sei Rotan.
- PT Kereta Api Indonesia dengan General Electric sepakat investasi US$ 60 juta untuk perawatan 50 lokomotif selama 8 tahun
- PT PLN (Persero) dengan Caterpillar sepakat investasi US$ 500 juta untuk proyek pembangkit tenaga hibrid dan Proyek Solar PV+ energy storage untuk microgrid di 500 pulau terpencil dengan kapasitas total 2 Giga Watt (GW).
- Cargill berkomitmen memperluas investasinya di Indonesia hingga 2019 dengan nilai sebesar US$ 750 juta
- Perum Peruri dengan Crane Currency sepakat untuk membangun pabrik pengaman uang kertas di Karawang senilai US$10 juta
- Perum PERURI dengan Jarden Zinc sepakat membangun pabrik di Karawang senilai US$ 30 juta
- PT Pertamina (Persero) dengan Bechtel Corporation sepakat membangun dan mengembangkan kilang selama lima tahun dengan nilai transaksi US$ 800 juta
- Kilat Wahana Jenggala dengan Hubbell Power Systems sepakat berekspansi pada pabrik insulator transmisi polymer untuk distribusi listrik, dengan kisaran investasi US$ 5- US$ 10 juta.
(ags/antara)