Jakarta, CNN Indonesia -- PT Sarinah (Persero) menargetkan pendapatan di 2016 bisa mencapai Rp 350 miliar, atau naik 17 persen dibandingkan pendapatan 2015 yang diperkirakan mencapai Rp 300 miliar sampai akhir tahun.
Direktur Utama Pertamina Ira Puspadewi menjelaskan, upaya meningkatkan pendapatan akan dilakukan melalui tiga unit bisnis yang dijalani perusahaan yaitu ritel, properti, dan jasa perdagangan.
Menurut Ira, unit bisnis ritel Sarinah akan menambah jumlah toko khusus bernama gerai hijab tahun depan menjadi 22 toko dari saat ini berjumlah 10 toko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Investasi setiap gerai hijab sebesar Rp 200 juta," ujar Ira, dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (3/11).
Dari bisnis jasa perdagangan, Sarinah akan menggenjot ekspor mebel dari kayu dan rotan dengan pasar ekspor meliputi Turki, Korea dan Belanda. Ira melihat nilai ekspor mebel yang dilakukan Sarinah masih relatif kecil meski terjadi kenaikan sebesar 10 persen tahun ini.
“Ini akan terus kami genjot dengan memperluas pasar ekspor sasaran," ujarnya.
Sementara dari bisnis properti, Sarinah akan menjaga tingkat keterisian ruangan-ruangan komersil yang ada di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat.
"Gedung Sarinah yang tadinya ruangannya banyak kosong, sekarang tingkat isian (okupansi) sudah mencapai 99,8 persen," ujar Ira.
Penurunan KinerjaSeluruh upaya meningkatkan pendapatan tersebut menurut Ira bisa menghasilkan laba bersih bagi perusahaan sebesar Rp 25 miliar. Naik dibandingkan proyeksi laba bersih 2015 yang mencapai Rp 18 miliar.
Perbaikan dari sisi pendapatan dan laba bersih tersebut menurut Ira sekaligus memperbaiki kinerja 2015 Sarinah yang mengalami penurunan. Pendapatan 2015 sebesar Rp 300 miliar yang diperkirakan, mengalami penurunan sebesar 10 persen dibandingkan realisasi pendapatan 2014.
“Nilai tukar rupiah yang turun berakibat pada melemahnya daya beli masyarakat. Namun di 2016 proyeksinya kinerja keuangan Sarinah akan kembali membaik,” katanya.
(antara)