Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyasar ritel-ritel moderen untuk memperluas akses layangan keuangan digital menggunakan uang elektronik berbasis sosial (mandiri e-cash). Strategi ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi pembayaran mikro.
Senior Executive Vice President Transaction Banking Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans memaparkan jumlah pengguna mandiri e-cash saat ini mencapai sekitar 1,5 juta pengguna dengan nilai transaksi mencapai Rp 68 miliar. Sementara itu, jumlah agen Mandiri e-cash saat ini sekitar 4.500 agen, mencapai 50 persen dari target 9 ribu loket agen pada akhir tahun ini.
Perusahaan waralaba nasional, Indomaret mengawali kemitraan dengan bank Mandiri sebagai agen yang dapat memberikan layanan keuangan berupa penerimaan transaksi setor tunai, tarik tunai dan belanja dengan mandiri e-cash.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rico memastikan masyarakat dapat melakukan setor tunai dan membayar transaksi belanja tanpa dikenai biaya tambahan di Indomaret.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin mengatakan kerjasama dengan Indomaret ini merupakan upaya untuk memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat. Dengans emakin terbukanya akses keuangan, Budi meyakini dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Melalui kerjasama dengan Indomaret ini, kami ingin masyarakat dapat lebih mudah dan nyaman melakukan transaksi perbankan. Indonesia punya 17 ribu lebih pulau, sementara Bank Mandiri saja baru punya 5000 cabang. Kita berharap dengan ini dapat memperluas akses layanan keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat,” ujar Budi pada peluncuran kerjasama di Indomaret Point Juanda Jakarta, Rabu (4/11).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Indomaret, Sinarman Jonatan mengatakan Indomaret sebagai salah satu jaringan minimarket terbesar di Indonesia juga melihat pentingnya memberikan akses layanan keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Kami berharap pemanfaatan mandiri e-cash di gerai Indomaret dapat mengurangi penggunaan uang tunai dan meningkatkan loyalitas pelanggan Indomaret” katanya.
Direktur Pemasaran Indomarco Prismatama, Wiwiek Yusuf mengatakan sejak pertama kali layanan uang elektronik diluncurkan medio 2008 lalu, pertumbuhan transaksi non tunai di Indomaret belum meningkat signifikan. Sejak diluncurkan pada 2008, pemegang Indomaret Card sampai saat ini baru 25 juta kartu.
"Memang butuh waktu, kita dari mulai indomart card baru sekitar 5 persen, untuk naik ke 8-10 persen itu susah sekali," ujar Wiwiek.
Wiwiek mengakui tingkat inklusi keuangan di Indonesia saat ini masih tergolong rendah. Karenanya, diperlukan peran otoritas keuangan untuk memperluas akses keuangan dan mengalihkan transaksi tunai menjadi non tunai.
"Saya kira OJK dan BI semua itu harus terus mendorong. Karena kalau kita tidak bisa mencegah pelanggan untuk belanja cash atau non cash apapun kita harus terima, tapi kita upayakan dorong orang yang biasa beli via cash ganti ke indomaret card atau e-cash," katanya.
(ags/gen)