Jakarta, CNN Indonesia --
Emiten farmasi dan produk herbal, PT Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul Tbk (SIDO) berencana meluncurkan sedikitnya tiga produk baru tahun depan.
Irwan Hidayat, Direktur Utama Sido Muncul menuturkan, hal ini dilakukan guna menjaga pendapatan Sido Muncul yang tengah tertekan akibat lesunya penjualan produk perseroan.
Selain menjaga angka penjualan, kata Irwan, diluncurkannya tiga produk baru tersebut juga dimaksudkan guna mengamankan pangsa pasar perseroan yang saat ini menguasai penjualan produk herbal sebesar 75 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu sebagai strategi utama, kami fokus kembangkan produk-produk baru. Dan kita juga kerap melakukan uji khasiat sebagai bagian dari pengembangan 100 produk
heritage. Satu produk akan kami
launching di Januari nanti," jelasnya di Jakarta, Selasa (10/11).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Sido Muncul Vinancia Sri Indrijati menambahkan tiga produk baru yang diluncurkan merupakan produk herbal, atau sesuai dengan lini bisnis utama perusahaan saat ini.
Vinancia membeberkan, tiga produk baru yang akan diluncurkan juga merupakan pengembangan dari produk-produk yang sudah ada.
"Produk kita masih berupa jamu karena kita masih punya konsumen setia. Ke depan kita ingin memodernisasi bentuknya seperti contohnya produk Tolak Angin dari serbuk pahit ke bentuk cair sekarang ini," tutur Vinancia.
Mengutip laporan keuangan perseroan, sampai dengan kuartal III 2015 penjualan produk Sido Muncul tercatat menyentuh angka Rp 1,65 triliun, meningkat 3,5 persen dari capaian periode yang sama tahun lalu di posisi Rp 1,59 triliun.
Dari angka Rp 1,65 triliun tadi, sebanyak Rp 885,3 miliar atau 53,6 persen diantaranya didapat dari penjualan produk herbal dan suplemen.
Vinancia mengatakan, untuk terus menjaga kinerja perseroan pihaknya juga berencana membangun pabrik baru yang akan dipakai untuk membuat produk tersebut di Semarang.
Di mana pembangunan pabrik barunya sendiri akan terbagi ke dalam dua bagian, meliputi pabrik produksi Tolak Angin dan pabrik ekstraksi, dengan total investasi mencapai Rp 200 miliar.
"Kami bangun pabrik baru ini termasuk untuk pengembangan produk ke depan, tapi kami bangun pabriknya bertahap. Sido Muncul rencananya akan kembangkan uji khasiat, kami selidiki, dan kembangkan. Sekarang tren konsumsi herbal lebih aman," katanya.
Tambah Kapasitas ProduksiVinancia memproyeksikan, hadirnya dua pabrik baru yang ditargetkan rampung pada awal 2016 itu dapat menambah kapasitas kapasitas produksi mencapai 85 juta
sachet per bulan.
Dengan hadirnya pabrik dan produk baru tadi, ia pun optimistis nilai penjualan Sido Muncul tahun depan bakal meningkat serta mendongkrak pertumbuhan laba bersiha yang belakangan stagnan di posisi 3 hingga 4 persen.
"Sementara kami tidak optimis dulu, kami cukup konservatif untuk tetapkan target kinerja keuangan. Strategi kami tahun depan sama seperti apa yang ditargetkan tahun ini," tambahnya.
(dim/gen)