Jakarta, CNN Indonesia -- PT Reliance Securities Tbk menilai suspensi yang dilakukan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terhadap aktivitasnya di pasar modal terkesan terburu-buru dan terlalu subyektif.
Hari ini, Rabu (11/11), BEI menghentikan aktivitas perdagangan tiga sekuritas setelah divonis melakukan pelanggaran dalam transaksi saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP). Ketiga sekuritas tersebut adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Reliance Securities Tbk, dan PT Millenium Danatama Sekuritas.
Menanggapi vonis tersebut, Komisaris Reliance Securities, Anton Budidjaja menilai keputusan tersebut terlalu terburu-buru dan alasan yang digunakan bersifat subyektif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“BEI baru saja mengirimkan tim pemeriksa atas kasus terkait pada hari Selasa kemarin dan dijadwalkan akan tuntas pada pekan depan. Saya juga kaget kok tiba-tiba kami disuspensi,” ujarnya dalam konferensi pers di kantor Reliance Securities, Jakarta, Rabu (11/11).
Anton menjelaskan, pihaknya meyakini telah melaksanakan aktivitas perdagangan efek sesuai dengan regulasi yang ada. Selain itu, ia menilai aktivitas perdagangan yang berlangsung sudah sesuai dengan prosedur berlaku.
“Hal itu baik terkait dengan manajemen risiko, maupun prinsip Know Your Customer (KYC). Kami punya bukti-bukti yang kuat,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, sekuritasnya sudah menemui direksi BEI pada pagi hari ini untuk mendapatkan klarifikasi mengenai suspensi tersebut. Dalam pertemuan tersebut, katanya, BEI berjanji akan mencabut suspensi tersebut.
“Pertemuan tersebut berlangsung konstruktif. Pihak BEI berjanji akan segera mencabut surat suspensi,” kata Anton.
Menurut Anton, BEI sudah dianggap sebagai 'orang tua' dari Reliance Securities. Pasalnya, salah satu direksi BEI, Nicky Hogan, pernah merintis karir di perusahaan broker tersebut. Karenanya, dia sangat menyayangkan keputusan BEI tersebut yang terkesan mengabaikan kedekatan hubungan tersebut.
“Katanya kami anaknya. Kalau kami salah ya dicubit aja, jangan digebukin. Nanti bisa melawan loh. Kami juga kooperatif dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) kok,” kata Anton.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan ada beberapa hal yang membuat BEI memutuskan melakukan suspensi kepada tiga sekuritas tersebut. Salah satunya karena adanya struktur yang tidak benar dan proper.
“Jam 2 pagi saya tandatangani keputusan suspensi. Hari ini adalah hari yang paling sedih karena hari ini saya harus ‘menghukum’ anak saya yang paling tua dan paling pintar, yaitu Danareksa. Juga dengan terpaksa saya harus lakukan untuk dua broker lain yang lebih muda yaitu Reliance dan Millenium Danatama,” ujar Tito.
(ags)