Washington, CNN Indonesia -- Penelitian dari satu badan pemikir nirlaba AS menyebutkan bahwa impor barang dari China oleh toko Wal-Mart menyebabkan 400 ribu orang di AS kehilangan pekerjaan antara 2001 dan 2013.
Economic Polici Institute, EPI, merilis laporan para Rabu (9/12) yang menyebutkan bahwa toko eceran terbesar di dunia ini menyumbang 15,3 persen pertumbuhan defisit perdagangan barang dengan China dalam periode yang sama.
EPI menyebutkan, defisit perdagangan barang AS dengan China meningkat hampir empat kali menjadi US$432,2 miliar dalam 12 tahun hingga 2012, dan Wal-Mart menyumbang US$48,1 miliar dari jumlah total itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Wal-Mart telah membantu pelanggaran hak tenaga kerja China dan pelanggaran norma-norma perdagangan adil yang diakui secara internasional dengan menyediakan saluran yang luas dan terus berkembang untuk distribusi ekspor China yang murah dan disubsidi ke Amerika Serikat,” kata EPI.
Kelompok peneliti ini juga mentakan rencana Wal-Mart untuk menjual lebih banyak barang-barang buatan AS hanya menciptakan sedikit lapangan pekerjaan.
Wal-Mart mengatakan analisa EPI ini “lemah” dan bahwa perusahaan itu telah menciptakan lapangan pekerjaan melalui rantai produksi perusahaan seperti pemasok, logistik dan distribusi.
Wal-Mart juga mengutip laporan Boston Consulting Group bahwa perusahaan ini diperkirakan akan menciptakan pekerjaan sebanyak satu juta di AS hingga 2023 melalui rencana manufaktur di AS.
EPI mengatakan peningkatan defisit perdagangan AS dan impor Wal-Mart yang terus meningkat pada akhirnya akan menghilangkan lebih banyak pekerjaan di sektor manufaktur Amerika Serikat dibandingkan pekerjaan yang akan diciptakan perusahaan itu dalam satu dekade ke depan.
Pada 2013, Wal-Mart mengatakan akan membeli produk buatan AS senilai US$50 miliar hingga 2023, target ini dinaikkan menjadi US$250 miliar setelah ditekan oleh serikat buruh dan para pengkritik yang menyebut upaya perusahaan ini menjual barang berharga murah mengancam lapangan pekerjaan di Amerika Serikat.
EPI mendapat dukungan dari organisasi-organisasi buruh seperti AFL-CIO dan United Food and Commercial Workers International Union, yang mendukung kampanye pekerja Wal-Mart untuk mendapatkan gaji dan kesejahteraan yang lebih baik.
(yns)