Harga Emas Anjlok Akibat Kebijakan Bunga The Fed

Irene Inriana | CNN Indonesia
Jumat, 18 Des 2015 12:05 WIB
Harga emas anjlok 2,5 persen pada hari perdagangan Kamis ke level terendah sejak Oktober 2009 menjadi US$ 1,049.60 per ons.
Stevebidmead/Pixabay
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga emas anjlok 2,5 persen pada hari perdagangan Kamis ke level terendah sejak Oktober 2009 menjadi US$ 1,049.60 per ons. Harga logam mulia telah mengalami penurunan sebesar 11 persen sepanjang tahun ini.

Anjloknya harga emas dipicu oleh keputusan bank sentral Amerika (The Federal Reserve) menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,25 basis poin untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.

Keputusan The Fed tersebut berdampak negatif terhadap harga emas karena berpotensi meningkatkan inflasi. Selain itu, kenaikan suku bunga juga membuat nilai tukar dolar Amerika meningkat tajam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari CNNMoney, Peter Kenny seorang ahli strategi pasar independen dan pendiri Commentary Kenny  mengatakan, emas merupakan aset perlindungan yang paling efektif saat terjadi inflasi.

"Emas akan terus melemah. Posisi terendah hari ini mungkin bukan posisi terendah kita akan lihat tahun depan," kata Kenny.

Banyak perekonomian, terutama Eropa dan Cina, saat ini berurusan dengan risiko deflasi yang tinggi.

Emas mengalami kejayaan selama krisis 2008 ketika orang berbondong-bondong beralih ke logam karena mereka  takut akan krisis keuangan global dan kejatuhan harga saham. Sebelum penurunan, harga emas terus naik hampir menyentuh US$2 ribu per ons pada 2011.

Penjualan emas akhir-akhir ini mempengaruhi kejatuhan saham logam dan saham pertambangan di bursa Wall Street pada Kamis (7/12) waktu setempat. Saham FreeportMcMoRan (FCX) turun hampir 9 persen, saham S&P 500 anjlok lebih parah, yakni terjun bebas hingga 74 persen pada tahun ini.

Diperkirakan harga emas akan kembali pulih karena investor akan kembali memikirkan kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed yang akan datang. (ags)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER