Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli bakal mengizinkan 50 perusahaan daerah air minum (PDAM) menaikkan harga air yang dijual ke masyarakat untuk memperbaiki kinerja keuangannya.
Ia mengatakan hasil rapat koordinasi bersama kementerian dan lembaga terkait terungkap bahwa sebagian besar PDAM selama ini mengalami kerugian akibat harga jual air yang tidak pernah naik selama puluhan tahun. Akibatnya meskipun masih beroperasi, banyak PDAM yang tidak bankable. H
“Hal ini mengakibatkan PDAM tidak bisa melakukan ekspansi. Padahal air ini kebutuhan sangat mendasar. Tapi kebanyakan PDAM ini merugi sehingga tidak punya kemampuan untuk menambah kapasitas,” ujar Rizal di kantornya, kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizal membandingkan harga satu meter kubik air PDAM yang dijual seharga Rp 3 ribu dengan harga jual air kemasan produksi perusahaan swasta yang bisa mencapai Rp 800 ribu per kubik.
“Jadi return of capital-nya sangat kecil. Nah ini mesti dibenahi,” kata Rizal.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di era Pemerintahan Abdurrahman Wahid tersebut menargetkan bisa membenahi keuangan 50 PDAM dalam dua tahun ke depan. Jika arahan perbaikan yang diberikannya terbukti berhasil, Rizal menyatakan bakal menyanggupi permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membenahi 300 PDAM yang merugi ke depan.
Tutupi KebocoranSelain upaya menaikkan harga jual untuk mendongkrak pendapatan PDAM, Rizal tidak menutupi jika selama ini manajemen PDAM cenderung membiarkan terjadinya kebocoran air akibat perilaku menguntungkan pihak-pihak tertentu dalam perusahaan.
“Banyak dari PDAM-PDAM ini meteran saja tidak punya. Sehingga tidak ketahuan produksi berapa, distribusi berapa. Jadi tinggal dilaporkan bocor segini, ya duitnya ditilep lah. Ini kita akan rapikan,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, Rizal akan membentuk Dewan Air Nasional. Dewan ini nantinya memiliki wewenang untuk menyusun kebijakan penentuan harga (pricing) sehingga PDAM bisa menerima pendapatan yang sehat. Selain itu, Dewan Air Nasional juga akan menentukan standar kualitas air minum yang harus dimiliki oleh PDAM.
“Kita ingin kualitas air yang lebih baik, yang lebih bagus sehingga rakyat sehat,” ujarnya.
Tak hanya itu, Rizal juga akan meminta PDAM untuk melakukan revaluasi aset mengingat aset PDAM banyak yang masih dicatat dengan harga historis. Selisih aset hasil revaluasi itu akan dimasukkan ke dalam modal sehingga akan memperkuat modal PDAM.
Lebih lanjut, pemerintah juga akan merestrukturisasi utang PDAM. Bahkan, bagi PDAM yang terlilit utang pada negara, utangnya bisa dihapus untuk menyehatkan kondisi keuangannya.
“Beberapa dari PDAM ini terlibat dalam utang kepada pemerintah pusat yang bunga berbunga dari utang pokok berkembang menjadi berkali-kali. Kami juga akan melakukan restrukturisasi utang, termasuk me-
write-off jika diperlukan,” kata Rizal.
Setelah kondisi keuangan sehat, pemerintah akan mencarikan pembiayaan bagi PDAM untuk melakukan ekspansi. Dengan demikian, pasokan air minum bersih bisa menjangkau seluruh masyarakat. Disebutkan Rizal, saat ini hanya 45 persen dari total penduduk Indonesia yang mampu dijangkau PDAM.
“Kita akan carikan financing bagaimana supaya mereka itu bisa nambah kapasitas, ekspansi kapasitas. Termasuk di dalamnya meningkatkan jaringan,” ujarnya.
(gen)