Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) memperkirakan realisasi produksi minyak sawit mentah (C
rude Palm oil/CPO) Indonesia 2015 hanya mencapai 30,8 juta ton, naik persen 4,4 persen dibandingkan produksi CPO tahun lalu di angka 29,5 juta ton.
Melambatnya pertumbuhan produksi CPO Indonesia dinilai terjadi akibat dampak musim kering dan fenomena Elnino yang berkepanjangan.
"Realisasi yang 30,8 juta ton itu di bawah proyeksi awal untuk 2015 yang sebanyak 31,5 juta ton," kata Ketua DMSI, Derom Bangun, Kamis (31/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Derom berpandangan, melambatnya pertumbuhan produksi CPO Indonesia masih akan berlanjut hingga 2016. Di mana produksi CPO tahun depan diprediksi berada di angka 33 juta ton dengan besaran ekspor sekitar 25 juta ton.
"Melihat produksi yang turun dan perekonomian yang masih belum membaik secara maksimal, DMSI memperkirakan tantangan industri sawit Indonesia pada tahun 2016 relatif lebih berat dibandingkan dengan tahun 2015," tuturnya.
Berangkat dari hal itu, Derom bilang pihaknya ingin mengajak semua pemangku kepentingan untuk mencermati beberapa hal terkait dengan sawit.
Satu diantaranya problematika kebakaran hutan-lahan yang kini telah dilakukan beberapa langkah preventif oleh sejumlah pihak termasuk Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki).
"Harga minyak sawit yang semula diperkirakan akan membaik, namun diduga akan 'tergelincir' ke arah yang lebih rendah seiring dengan dinamika global yang menekan harga minyak bumi (petroleum) juga harus diwaspadai," katanya.
(dim/antara)